BPS catat inflasi 0,26% di Januari 2021

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi sebesar 0,26% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,95 pada Januari 2021. 

Inflasi pada Januari tersebut terdata berdasarkan hasil dari pantauan 90 kota IHK yang mana 75 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. 

"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto, Senin (1/2).

Adapun, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi antaranya adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,81%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,11%. 

Lalu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03%, dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,15%.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 0,30%.

Inflasi Januari 2021 tumbuh lebih lambat dibandingkan Desember 2020 yang sebesar 0,45% maupun Januari 2020 yang sebesar 0,39% (yoy).

Dengan inflasi 0,26% pada Januari 2021 tersebut, maka tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2021 terhadap Januari 2020) adalah sebesar 1,55%.

Dilihat dari wilayahnya, inflasi tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 1,43% dengan IHK sebesar 105,54 dan terendah terjadi di Balikpapan dan Ambon sebesar 0,02% dengan IHK masing-masing sebesar 103,38 dan 105,54. 

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Baubau sebesar 0,92% dengan IHK sebesar 103,86 dan terendah terjadi di Pontianak sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 106,16.

Komponen inti pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,14%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Januari) 2021 sebesar 0,14% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Januari 2021 terhadap Januari 2020) sebesar 1,56%.