sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BPS: Impor dari China turun pada Agustus

Nilai impor Indonesia dari tiga negara utama yakni China, Italia, dan Jerman menurun pada Agustus.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 16 Sep 2019 15:25 WIB
BPS: Impor dari China turun pada Agustus

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan impor Indonesia pada Agustus 2019 mengalami penurunan sebesar 15,60% menjadi US$ 14,20 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$16,818 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan turunnya impor Indonesia didorong oleh penurunan impor nonmigas dari negara-negara importir utama, seperti China, Italia, dan Jerman. 

Barang impor non migas dari China mengalami penurunan sebesar US$358,7 atau sebesar 8,75%, Italia sebesar US$156,5 juta atau sebesar 48,20%, dan Jerman sebesar US$116,5 juta atau sebesar 29,90%.

"Secara keseluruhan impor nonmigas pada Agustus 2019 mencapai US$12,56 miliar atau turun 8,76% dibanding Agustus 2018 US$13,772 miliar," kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (16/9).

Sedangkan dari sisi migas, impor juga mengalami penurunan sebesar US$1,63 miliar atau turun 6,73% dibandingkan Juli 2019 sebesar US$1,74 miliar atau turun 46,47% secara tahunan dari 2018 yang sebesar US$3045 miliar.

Suhariyanto merinci, penurunan impor di sektor migas terjadi di semua komponen migas. Minyak mentah mengalami penurunan periode Januari hingga Agustus sebesar US$2,621 juta atau sebesar 41,98% menjadi US$3,622 juta dari periode yang sama pada 2018 yang mencapai US$6,244 juta.  

Sementara untuk hasil minyak juga mengalami penurunan sebesar 22,26% dari US$1,531 juta di tahun 2018, menjadi US$8,964 juta di periode Januari-Agustus 2019.

Sedangkan untuk gas juga mengalami penurunan di periode yang sama sebesar 15,61% dari US$1,994 juta di tahun 2018, menjadi US$ 1,682 juta.

Sponsored

Kembali untuk sektor nonmigas, selama Januari hingga Agustus 2019, impor non migas masih didominasi oleh Tiongkok sebesar US$28,47 miliar, Jepang US$10,49 miliar, dan Thailand sebesar US$6,27 miliar. 

Berita Lainnya
×
tekid