BPS: Inflasi 2020 hanya 1,68%, terendah sejak 2014
Inflasi Desember 2020 dipengaruhi oleh naiknya harga komoditas, di antaranya cabai merah, telur ayam ras, dan tarif angkutan udara.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Desember 2020 mencapai 0,45% dan secara year to date (ytd) atau sepanjang 2020 hanya mencapai 1,68%.
Inflasi sepanjang 2020 ini, jauh dari target pemerintah sebesar 3%, dan menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto, merupakan yang terendah sejak 2014.
“Inflasi untuk 2020 sebesar 1,68%. Ini kalau kita bandingkan sampai 2014, menunjukkan inflasi yang terendah,” katanya dalam keterangan pers virtual, Senin (4/1).
Pada 2014, inflasi saat itu tercatat sebesar 8,36%, kemudian menurun menjadi 3,35% pada 2015. Lalu pada 2016 kembali turun menjadi 3,02%, dan 2017 tumbuh 3,61%. Kemudian di 2018 turun 3,13% dan 2019 inflasi tercatat sebesar 2,72%.
Meskipun demikian, jika dilihat secara bulanan inflasi pada Desember mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan dibandingkan dengan inflasi pada November 2020 yang sebesar 0,28%.
Setianto memaparkan, inflasi Desember 2020 dipengaruhi oleh naiknya harga komoditas di antaranya cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit dan tarif angkutan udara.
Jika dilihat dari kelompok pengeluaran, inflasi Desember disumbang diantaranya oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,49%, kelompok pakaian dan alas kaki 0,03%, kelompok kesehatan 0,19%, dan kelompok transportasi sebesar 0,46%.
Sedangkan, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, di antaranya kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01%, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,29%.
Sementara itu, dari 90 kota IHK, 87 kota mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,87% dengan IHK sebesar 107,85 dan terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,05% dengan IHK sebesar 102,47.
Adapun deflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 0,26% dengan IHK sebesar 107,51 dan terendah terjadi di Ambon sebesar 0,07% dengan IHK sebesar 105,52.