sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BPS laporkan IHK September mengalami deflasi sebesar 0,04%

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran

 Kania Nurhaliza
Kania Nurhaliza Jumat, 01 Okt 2021 10:31 WIB
BPS laporkan IHK September mengalami deflasi sebesar 0,04%

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada September 2021 terjadi deflasi sebesar 0,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,53. Dari 90 kota IHK, 56 kota mengalami deflasi dan 34 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 0,90 persen dengan IHK sebesar 105,94 dan terendah terjadi di Palu sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 108,33. 

Sementara, inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,60 persen dengan IHK sebesar 104,98 dan terendah terjadi di Surakarta sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 105,96. Mengalami deflasi 0,04 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Posisi tersebut mengalami penurunan dari tingkat inflasi pada Agustus 2021 yang tercatat sebesar 0,03 persen mtm.

“Ini adalah deflasi kedua selama 2021 setelah terjadi di bulan Juni 2021,” jelas Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Jumat (01/10). Menurut Kepala BPS, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,47 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. 

Sementara, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,27 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,20 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen; kelompok transportasi sebesar 0,07 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,11 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,10 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,25 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,04 persen.

Sponsored

Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–September) 2021 sebesar 0,80 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2021 terhadap September 2020) sebesar 1,60 persen. Komponen inti pada September 2021 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–September) 2021 sebesar 1,16 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (September 2021 terhadap September 2020) sebesar 1,30 persen.

Tidak hanya itu, Kepala BPS Margo Yuwono menginformasikan mengenai perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP), “bahwa nilai tukar petani pada bulan September tahun 2021, itu sebesar 105,68 atau naik sebesar 0,96%, bila dibandingkan pada Agustus 2021. Jika kita perhatikan menurut subsektor, terdapat 3 subsektor yang mengalami peningkatan NTP-nya, yang pertama adalah subsektor tanaman pangan yang meningkat sebesar 1,14%, kedua yang NTP- nya juga mengalami peningkatan adalah tanaman perkebunan rakyat yaitu sebesar 2,12%, dan terakhir yang NTP-nya mengalami peningkatan adalah subsektor perikanan sebesar 0,40%” tambahnya.

Berita Lainnya
×
tekid