sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BPS umumkan deflasi, IHSG menguat tipis

Sektor pertambangan yang naik 2,60% dan sektor aneka industri yang naik 2,10% menjadi pendorong penguatan IHSG hari ini.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 01 Sep 2020 17:10 WIB
BPS umumkan deflasi, IHSG menguat tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,38% ke level 5.310 pada Selasa (1/9). Tercatat sebanyak 10,7 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp8 triliun.

Investor asing melakukan penjualan bersih senilai Rp699 miliar di seluruh pasar pada perdagangan hari ini. Saham-saham seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT United Tractors Tbk. (UNTR), dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menjadi saham-saham yang paling banyak dijual oleh investor asing.

Sementara saham-saham seperti PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA), PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), dan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) menjadi saham-saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing.

Sektor pertambangan yang naik 2,60% dan sektor aneka industri yang naik 2,10% menjadi pendorong penguatan IHSG hari ini.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan data inflasi mengalami pelemahan, namun masih direspons baik oleh investor.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan pada Agustus 2020 terjadi deflasi 0,05%. Pertumbuhan deflasi ini disebabkan oleh penurunan harga berbagai komoditas secara umum.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan, pergerakan IHSG yang cenderung berfluktuasi hari ini seiring dengan rilis data dari dalam negeri yang cukup memberikan tekanan.

"Deflasi yang tercatat pada bulan Agustus memberikan gambaran bahwa daya beli masyarakat belum pulih," tutur dia.

Sponsored

Dia melanjutkan, dari skema terburuk, pemerintah bahkan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 masih berpotensi melambat. Selain itu, katanya, resesi ekonomi menjadi perbincangan yang semakin hangat belakangan ini. 

Berita Lainnya
×
tekid