sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BRI berhasil bukukan laba Rp12,54 triliun di kuartal II-2021

Faktor utama pendorong kinerja BRI, yakni pertumbuhan kredit yang tumbuh positif dan di atas rata-rata industri perbankan nasional. 

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 06 Agst 2021 13:59 WIB
BRI berhasil bukukan laba Rp12,54 triliun di kuartal II-2021

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mampu mencatatkan laba sebesar Rp12,54 triliun atau tumbuh sebesar 22,93% pada kuartal II-2021, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, faktor utama pendorong kinerja BRI, yakni pertumbuhan kredit yang tumbuh positif dan di atas rata-rata industri perbankan nasional. 

Hingga akhir Juni 2021, penyaluran kredit BRI secara konsolidasian sebesar Rp929,4 triliun, tumbuh positif dibandingkan dengan penyaluran kredit BRI pada akhir kuartal II-2020 yang sebesar Rp922,97 triliun.

Apabila dirinci lebih lanjut kredit mikro BRI tercatat sebesar Rp366,56 triliun atau tumbuh 17% secara tahunan (yoy). Hal ini memperkuat komitmen BRI untuk fokus dalam pengembangan bisnis mikro dengan komposisi kredit mikro mencapai 39,44% dari total penyaluran kredit BRI. 

“Hal ini on the track menuju komposisi kredit mikro minimal 45% di tahun 2025,” katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/8).

Pencapaian ini membuat proporsi kredit UMKM BRI merangkak naik menjadi 80,62% dibanding 78,58% pada periode yang sama tahun lalu. 

“Selain kredit mikro, kredit konsumer BRI juga tercatat tumbuh positif sebesar 3,54% menjadi sebesar Rp145,94 triliun pada akhir kuartal II-2021,” ujarnya. 

Selain itu, perseroan pun mampu menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) dengan baik. Tercatat NPL BRI pada akhir kuartal II-2021 sebesar 3,30% dengan NPL Coverage mencapai 254,84%. 

Sponsored

Keberhasilan BRI menjaga NPL ini, sambungnya, tak lepas dari kian landainya tren restrukturisasi kredit terdampak Covid-19, di mana hingga akhir Juni 2021 tercatat outstanding kredit restrukturisasi akibat Covid-19 sebesar Rp175,16 triliun atau turun sebesar Rp56,3 triliun dari total akumulasi kredit restrukturisasi.

Dari sisi liabilities, BRI mampu mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 2,23% (yoy), atau tercatat sebesar Rp1.096,45 triliun pada akhir Juni 2021. 

Dana murah (CASA) masih mendominasi struktur pendanaan BRI, di mana tercatat sebesar 59,56% atau tumbuh signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 55,81%. 

"Keberhasilan BRI dalam meningkatkan proporsi CASA membuat biaya dana (COF/Cost of Fund) menjadi turun, dari semula 3,54% pada akhir kuartal II-2020 menjadi 2,18% pada akhir kuartal II-2021,” ucapnya.

Pertumbuhan kredit yang positif disertai dengan membaiknya kinerja COF membuat pendapatan bunga bersih (net interest income) BRI tumbuh dengan baik. 

Kinerja BRI yang prudent juga tercermin dari rasio LDR maupun CAR yang berada pada angka ideal. LDR BRI di akhir Juni 2021 tercatat sebesar 84,77%, sementara itu CAR BRI di periode yang sama tercatat sebesar 19,98%.

“Dengan fundamental kinerja yang kuat serta diiringi kondisi ekonomi yang kian membaik, BRI meyakini saat ini kita sudah menapaki awal kebangkitan ekonomi nasional,” tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid