sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BTN targetkan salurkan kredit Rp30 triliun dari dana PEN

Penempatan dana penerintah di BTN akan disalurkan untuk KPR subsidi, KPR nonsubsidi, kredit konstruksi, dan kredit ke BUMN.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 10 Jul 2020 16:18 WIB
BTN targetkan salurkan kredit Rp30 triliun dari dana PEN

PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) optimistis penempatan uang negara di perusahaan sebesar Rp5 triliun akan membuat ekspansi kredit tembus Rp30 triliun hingga akhir tahun 2020. 

Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan dana tersebut akan disalurkan untuk kredit perumahan rakyat (KPR) subsidi, KPR nonsubsidi, kredit konstruksi, dan kredit ke BUMN.

"Segmen bisnis yang disalurkan dari uang negara untuk KPR subsidi, KPR nonsubsidi, kredit konstruksi, dan kredit ke BUMN," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (10/7).

Dia memaparkan, untuk bulan Juli hingga Desember 2020, sesuai rencana bisnis, dana penempatan pemerintah akan disalurkan untuk 68.500 unit atau setara dengan KPR subsidi senilai Rp9,24 triliun. Sementara untuk KPR nonsubsidi akan terealisasi untuk 17.857 unit atau setara dengan Rp6,25 triliun. Untuk kredit konstruksi rencananya akan disalurkan sebesar Rp5,485 triliun dan kredit ke BUMN senilai Rp9,05 triliun. 

"Total penyaluran kredit bulan Juli hingga Desember 2020 mencapai 86.357 unit atau senilai Rp30 triliun," ujarnya.

Menurut Pahala, realisasi kredit dari dana yang ditempatkan pemerintah di BTN hingga 7 Juli 2020 telah mencapai Rp1,6 triliun. Rinciannya terdiri dari KPR subsidi sebesar Rp425 miliar, KPR nonsubsidi Rp703 miliar, kredit konstruksi dan lainnya Rp476 miliar, serta kredit ke BUMN Rp5 miliar. 

"Hingga awal Juli ini KPR subsidi mencapai 3.079 unit dan KPR nonsubsidi 1.609 unit," ucapnya.

Meski demikian, lanjutnya, pemberian kredit tetap dilakukan secara selektif agar risiko kredit terkendali sehingga tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dapat diturunkan. Lalu, terdapat kendala dalam penyaluran kredit yaitu pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang membuat penurunan daya beli masyarakat sehingga alokasi pendapatan diprioritaskan untuk kebutuhan pokok dibandingkan untuk membeli rumah. 

Sponsored

Selain itu, keuntungan yang diperoleh developer menurun dan pemasaran kredit lebih luas kepada ekosistem perumahan seperti mitra bisnis developer.

Berita Lainnya
×
tekid