sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Buka ICAPHP, Mentan singgung krisis pangan

Inovasi teknologi Balitbangtan diharapkan mampu mengatasi persoalan-persoalan pertanian.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Selasa, 12 Okt 2021 13:47 WIB
Buka ICAPHP, Mentan singgung krisis pangan

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengapresiasi kegiatan "The 3rd International Conference on Agricultural Postharvest Handling and Processing (ICAPHP)" yang diinisiasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

"Saya menyampaikan apresiasi Badan Litbang atau Balibangtan yang telah menginisiasi penyelenggaraan acara ini. Saya melihat momentumnya tepat, yakni menjelang Hari Pangan Sedunia atau HPS, 16 Oktober 2021," ucapnya saat membuka kegiatan secara daring, Selasa (12/10).

"Aksi penguatan ketahanan pangan Seyogianya bukan hanya untuk menangkal kelaparan semata, tetapi juga memberi kehidupan terhadap lingkungan yang lebih baik," imbuhnya. Kegiatan berpusat di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar).

Berdasarkan data Badan Pangan Dunia (FAO), terang SYL, 40% penduduk dunia tidak bisa menjangkau pangan sehat. Kondisi ini diperparah pandemi Covid-19 yang diprediksi turut membentuk keadaan disrupsi bidang pertanian.

Masih berdasarkan FAO, 14% pangan dunia hilang akibat teknik penanganan pascapanen yang tidak tepat dan 17% terbuang (waste) di tingkat konsumen. "Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dalam mendukung dan menurunkan losses atau kehilangan produksi serta mengurangi waste makanan," bebernya.

Kondisi ini, jelas SYL, harus didukung dengan inovasi teknologi pascapanen. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balitbangtan, katanya, telah menghasilkan program inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian serta pemanfaatan hasil samping dan limbahnya sehingga diharapkan mampu mengatasi persoalan tersebut.

"Penguatan sistem pertanian pangan berkelanjutan merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh setiap negara, termasuk Indonesia. Untuk itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian telah melakukan sejumlah inovasi, kebijakan kelembagaan dan teknologi yang terkait dengan tema konferensi ini," bebernya.

SYL kemudian membeberkan lima cara bertindak untuk mewujudkan transformasi struktural sektor pertanian. Pertama, meningkatkan kapasitas produksi guna menjamin ketersediaan pangan 273 juta penduduk.

Sponsored

"Cara bertindak kedua, adalah diversifikasi pangan lokal untuk memperkuat ketahanan pangan. Mulai dari tingkat penduduk hingga tingkat Negara," lanjutnya.

Ketiga, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan. "Cara bertindak keempat, adalah pengembangan pertanian modern untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan produktivitas, meningkatkan daya saing untuk Indonesia bisa setara dengan negara maju lainnya dalam rangka penguatan bidang pertanian," urainya.

Terakhir, Kementan memastikan akan masuk pada gerakan tiga kali ekspor sehingga menghasilkan devisa. "Bisa memperluas jangkauan aktivitas pertanian kita. Tidak hanya untuk kebutuhan Indonesia, tetapi juga menjadi kebutuhan bangsa dan negara," pungkasnya.

ICAPHP digelar secara daring dan luring. Turut hadir membuka acara tersebut Kepala Balai Besar Pascapanen Balitbangtan, Prayudi Syamsuri; Wali Kota Bogor, Bima Arga Sugiarto; dan Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufri.

Berita Lainnya
×
tekid