sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BUMN Karya: Utang melambung tak bikin untung

Utang luar negeri BUMN per Agustus 2019, nilainya mencapai US$51,07 miliar setara Rp714,98 triliun.

Sukirno
Sukirno Selasa, 05 Nov 2019 06:06 WIB
BUMN Karya: Utang melambung tak bikin untung

Kinerja kuartal III-2019

 

Kinerja empat emiten BUMN Karya pada kuartal III-2019 tidak cukup menggembirakan. Tiga dari empat emiten itu harus membukukan penurunan pendapatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Tiga emiten BUMN Karya yang membukukan koreksi pendapatan adalah WSKT, WIKA, dan ADHI. Pendapatan WSKT pada periode Januari-September 2019 anjlok 39,24% menjadi Rp22,01 triliun dari Rp36,23 triliun.

 

Senasib, WIKA juga membukukan koreksi pendapatan 12,89% pada kuartal III-2019 menjadi Rp18,29 triliun dari Rp21 triliun. Sedangkan, koreksi pendapatan ADHI sebesar 5,2% menjadi Rp8,94 triliun dari Rp9,43 triliun.

 

Sponsored

Kondisi berkebalikan terjadi pada PTPP yang berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan 8,63% menjadi Rp16,06 triliun dari Rp14,78 triliun. Namun sayang, laba bersih PTPP harus terkoreksi 37,75% pada kuartal III-2019 menjadi Rp544,46 miliar dari sebelumnya Rp874,67 miliar.

 

Tak hanya pendapatan yang anjlok, laba bersih WSKT juga ternyata terperosok. Pada periode Januari-September 2019, laba bersih WSKT terjun bebas 69,36% ke level Rp1,15 triliun dari Rp3,75 triliun.

 

Sebaliknya, WIKA dan ADHI membukukan pertumbuhan laba bersih yang positif. WIKA berhasil meraup kenaikan laba bersih 57,18% menjadi Rp1,35 triliun dari Rp860,4 miliar, sedangkan laba bersih ADHI naik 4,68% menjadi Rp351,22 miliar dari Rp335,53 miliar.

 

Parwanto Noegroho, Sekretaris Perusahaan ADHI, mengatakan kontribusi pendapatan ADHI masih didominasi oleh sektor konstruksi sebesar 80% pada kuartal III-2019. Disusul oleh properti 12% dan sisanya dari bisnis lain sebesar 8%.

 

"Belanja modal ADHI hingga September 2019 sebesar Rp1,5 triliun (68%) dari target Rp2,2 triliun," kata dia dalam keterangan resmi.

 

Terpisah, Direktur Keuangan WSKT Haris Gunawan, mengatakan total pinjaman perseroan saat ini digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis. Posisi gearing ratio WSKT per Juni 2019 sebesar 2,68 kali, masih berada di bawah ambang batas (covenant) sebesar 3 kali.

 

"Kami yakin dapat menjaga rasio ini ke 2,3 kali pada akhir 2019," kata Haris.

 

Sepanjang tahun ini, WSKT akan menerima arus kas sebesar Rp40 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari pembayaran proyek turnkey Rp26 triliun yang selesai tahun ini, dan Rp14 triliun dari proyek konvensional dengan skema pembayaran sesuai progres.

 

Berita Lainnya
×
tekid