sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BUMN sepakati porsi belanja Rp14 miliar ke bawah untuk produk UMKM

Tujuannya adalah untuk mendorong geliat usaha UMKM agar terus bertumbuh di masa pandemi Covid-19.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 28 Agst 2020 10:46 WIB
BUMN sepakati porsi belanja Rp14 miliar ke bawah untuk produk UMKM

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya dengan Kementerian BUMN telah menjalin kesepakatan agar belanja BUMN dengan nilai di bawah Rp14 miliar dialihkan untuk produk UMKM.

Tujuannya adalah untuk mendorong geliat usaha UMKM agar terus bertumbuh di masa pandemi Covid-19 dan mempercepat proses transformasi digital dari produk-produk UMKM.

"Kementerian BUMN sudah sepakati belanja di bawah Rp14 miliar akan diperuntukkan ke UMKM, meski saat ini baru sembilan BUMN dan secara gradual akan terus ditambah sampai seluruh BUMN menyerap produk UMKM," katanya dalam video conference, Jumat (28/8).

Presiden Joko Widodo juga telah menginstruksikan ke jajarannya agar dana total sebesar Rp321 triliun yang terdapat di kementerian dan lembaga (K/L), agar dapat disalurkan untuk belanja produk UMKM.

"Untuk memudahkan penyelenggaraan jasa dan belanja produk UMKM kami sudah kerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), untuk buat laman khusus produk UMKM di e-catalog LKPP," ujarnya. 

Teten melanjutkan, pemerintah juga tengah menyiapkan stimulus bagi UMKM yang telah beralih ke digital dengan memanfaatkan market place atau toko digital, berupa subsidi UMKM. Harapannya stimulus tersebut akan mendorong percepatan transformasi UMKM ke digital.

"Kami juga menyiapkan gerakan belanja buatan Indonesia dan sedang disiapkan satu stimulus yaitu subsidi UMKM yang on boarding di market place digital. Diharapkan ada pertumbuhan UMKM di pasar online," ucapnya.

Sedangkan, untuk memudahkan UMKM Ultra Mikro ke akses pembiayaan, pemerintah telah meluncurkan Bantuan Presiden (banpres) bagi UKM Ultra Mikro untuk 12 juta pelaku usaha dengan dana hibah senilai Rp2,4 juta.

Sponsored

"Program ini diharapkan selain membantu usaha mikro yang tergerus modalnya untuk konsumsi, kita ingin ke depan semua usaha UKM terhubung dengan lembaga pembiayaan terintegrasi dengan sistem keuangan inklusif," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid