sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cara agar importir & eksportir tak dirugikan rupiah

Fluktuasi nilai tukar rupiah selalu berdampak terhadap kinerja bisnis eksportir dan importir.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Sabtu, 14 Apr 2018 00:27 WIB
Cara agar importir & eksportir tak dirugikan rupiah

Fluktuasi nilai tukar rupiah selalu berdampak terhadap kinerja bisnis eksportir dan importir.

Bank Indonesia menyebut pascaditerbitkannya local currency settlement (LCS) framework pada Desember 2017 lalu, sampai saat ini masih sedikit importir dan eksportir yang melakukan kebijakan tersebut. Sementara itu, bank yang sudah aktif menjalankan LCS ini di Indonesia di antaranya BNI, BCA, Bangkok Bank, dan Maybank. 

Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsah mengatakan, sampai saat ini terus melakukan sosialisasi terhadap eksportir-importir terkait aturan itu untuk memudahkan usaha mereka. 

"Kami sudah bersosialisasi di Batam, Semarang, Surabaya, Jakarta, dan Bandung, ke eksportir importir karena penting buat mereka agar biayanya lebih efisien dari pada kalau dia harus melalui dollar AS dulu, cross currency," ujarnya, Jum'at (13/4)

Untuk diketahui, Bank Indonesia menerbitkan LCS ini bekerja sama dengan Bank Negara Malaysia dan Bank of Thailand. Kemudian, dari ketiga bank sentral tersebut menunjuk beberapa bank yang memenuhi kriteria kualifikasi utama untuk memfasilitasi transaksi bilateral. 

Bank-bank yang ditunjuk harus memenuhi kriteria sebagai bank yang berdaya tahan dan sehat di setiap negara, memiliki pengalaman dalam memfasilitasi perdagangan antar kedua negara, memiliki hubungan bisnis dengan bank di kedua negara, dan memiliki basis konsumen dan kantor cabang yang luas di negara asal (home country). 

Lebih lanjut, Nandang menjelaskan bahwa volume pertukaran masing-masing mata uang saat ini masih terbilang berimbang. Karena itu, BI harus membangun kesadaran eksportir dan importir bahwa dengan menggunakan kebijakan LCS ini bukan hanya untuk pertukaran mata uang, tetapi juga mendapat pendanaan dalam ringgit (Malaysia) dan bath (Thailand).

Selain itu, sambungnya, juga bisa melakukan lindung nilai alias hedging sehingga antar Appointed Across Currency Dealer (AACD) yang ditunjuk oleh masing-masing Bank negara tersebut bisa melakukan forex trading dan derivatif transaction yang bisa dilakukan antar AACD. 

Sponsored

"Kendalanya kalau pihak di sana bisnis lawannya di dua negara enggak mau menggunakan local currency, maunya masih menggunakan dollar AS. Tapi, kan kami bekerja sama dengan Bank of Thailand dan Bank Negara Malaysia, tentunya ini mendorong dunia usaha di sana untuk menggunakan tiga mata uang ini karena bukan kewajiban kan?, Masih optional, tapi kita terus dorong," jelas Nanang. 

Menurut Nanang, seharusnya dengan kebijakan ini bisa menjadikan nilai tukar rupiah terhadap dolar semakin menguat, meskipun masih bedampak minim. Selain itu, kata dia, tujuan utama kerja sama ini yaitu mengurangi ketergantungan terhadap dollar AS. 

Sejauh ini, Nanang mencatat, hampir 94% transaksi dagang dengan Malaysia menggunakan dollar AS.

Pada sisi lain, bagi eksportir dan importir, biaya untuk transaksi dagang dengan mata uang lokal lebih efisien dibanding menggunakan dollar AS. Selisih antara harga jual dan beli yang perlu ditanggung hanya sebesar Rp1 sampai Rp3. 

"Sangat efisien bagi eksportir importir yang mau lakukan konversi antara 3 mata uang ini," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid