sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cardig Aero bidik pendapatan tumbuh konservatif

Emiten jasa penerbangan PT Cardig Aero Services Tbk. (CASS) membidik target konservatif pada paruh kedua tahun ini.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Kamis, 30 Agst 2018 00:39 WIB
Cardig Aero bidik pendapatan tumbuh konservatif

Emiten jasa penerbangan PT Cardig Aero Services Tbk. (CASS) membidik target konservatif pada paruh kedua tahun ini.

Manajemen emiten bersandi saham CASS tetap optimistis bisa membukukan pertumbuhan bisnis pada semester II-2018, meskipun mencatat penurunan laba pada paruh pertama tahun ini.

Direktur Cardig Aero Services Danar Wihandoyo mengatakan, secara revenue pihaknya berharap ada pertumbuhan sekitar 10%-12% pada paruh kedua tahun ini. 

"Harapannya target ini bisa dikontribusi oleh semua lini bisnis terutama pada lini CAS Destinasion yang saat ini beri kontribusi 78%," katanya, Rabu (29/8).

Namun, ada pembaharuan target dari pihak manajemen di semester II tahun ini. Komposisi destinasi tidak lagi ditargetkan sebesar 78%, namun diisi oleh segmen lain seperti food, dan facility.

Menurut Danar, perubahan tersebut bukan dari segi revenue hanya saja. Namun hanya segmentasinya yang diubah. Harapannya dari food bisa naik salah satu caranya dengan mengadakan event-event penunjang. "Harapannya dari pertumbuhan pendapatan bisa lebih baik," ujarnya.

Dari segi bottom line, CASS harapkan juga bisa membaik dan berupaya untuk memperbaiki laba periode sebelumnya. "Hal ini terjadi karena gencarnya persaingan dan ada kenaikan tarif konsesi di bandara antara 20% yang ditentukan Angkasa Pura yang dikhawatirkan bisa menekan bottom line meskipun tidak signifikan," kata Danar.

Sebagai informasi, sepanjang semester I-2018 CAS Group membukukan total pendapatan sebesar Rp980,5 miliar. Angka tersebut hampir sama dengan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp981,2 miliar. 

Sponsored

Perseroan membukukan EBITDA sebesr Rp210,5 miliar pada paruh tahun ini, turun 23% dibandingkan semester I-2017 sebesar Rp275 miliar.

Berita Lainnya
×
tekid