sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Challenger bank mulai ditinggalkan investor

Ada beberapa faktor yang membuat venture capital untuk menarik modalnya dari challenger bank.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 15 Jun 2020 12:49 WIB
<i>Challenger bank</i> mulai ditinggalkan investor

Pandemi Covid-19 membuat sektor keuangan ikut terganggu. Salah satunya adalah challenger bank yang terlihat mulai ditinggalkan investornya.

Executive Vice President Digital Center of Excellence Bank BRI Kaspar Situmorang mengatakan, dua bulan terakhir di pandemi Covid-19, investor di venture capital menjauhi risiko tinggi seperti challenger bank.  

"Mereka mengarahkan kembali uang mereka ke bank besar tradisional, untuk modal yang akan mereka investasikan," kata Kaspar dalam webinar 'Inovasi Layanan Keuangan Saat New Normal-Bank Tradisional vs Challenger Bank', Senin (15/6).

Sebagai informasi, challenger bank adalah istilah untuk bank yang berpraktik secara digital saja, yang membuat mereka bisa mengurangi biaya-biaya yang biasanya dikeluarkan oleh bank tradisional.  

Kaspar melanjutkan, venture capital juga memperhatikan beberapa kekurangan challenger bank ini sejak 2016, yang venture capital untuk menarik modalnya dari challenger bank.

Pertama, adalah bisnis model yang tak berkesinambungan dan belum berhasil mengubah popularitas menjadi keuntungan. Kedua, challenger bank juga gagal mengintegrasikan dengan baik kerja sama mereka dengan fintek.

"Yang paling masif, tak ada lisensi yang dimiliki neo bank tadi. Mereka jalan, kemudian ditutup karena tak ada lisensi," ujar Kaspar.

Adapun hingga saat ini, Kaspar mencatat ada enam challenger bank terbesar di dunia dengan spesifikasi yang unik dan sangat consumer driven. Challenger bank terbesar berada di Brazil, dengan NUbank yang memiliki valuasi US$10,4 miliar.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid