sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Chatib Basri sarankan pemerintah dorong konsumsi rumah tangga pada 2021

Sumber pertumbuhan pada 2021 belum akan datang dari investasi swasta.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 02 Des 2020 16:19 WIB
Chatib Basri sarankan pemerintah dorong konsumsi rumah tangga pada 2021

Ekonom senior Chatib Basri mengatakan, sumber pertumbuhan ekonomi pada 2021 akan datang dari domestik. Artinya, pemerintah bisa mengharapkan pertumbuhan tersebut datang dari investasi swasta atau konsumsi.

Namun, Chatib menuturkan sumber pertumbuhan pada 2021 belum akan datang dari investasi swasta. Pasalnya, dunia usaha masih harus menerapkan protokol kesehatan, sehingga beberapa bidang usaha tidak bisa beroperasi maksimal 100%.

"Jadi kalau naik pesawat ada jaga jarak, enggak mungkin 100% kapasitasnya, restoran maksimal 50% kapasitasnya," kata Chatib dalam webinar, Rabu (2/11).

Dia melanjutkan, para pengusaha tahu, apabila skala ekonomis tidak tercapai, tetapi biaya overhead tetap dikeluarkan, maka usaha tersebut berisiko menjadi zombie companies. Sehingga, pengusaha tidak akan menambah investasi karena kapasitas yang ada tidak terpakai.

Dia mencontohkan, dari riset Kantor Ekonom Bank Mandiri menyebutkan bisnis hotel memiliki break event point 46%, restoran 68%, retail fast moving consumer goods (FMCG) 32%, non-FMCG 42%, dan industri semen 54%. Apabila break event point tersebut tidak tercapai, maka bisnis tersebut akan hidup dengan susah payah.

"Jadi keputusan meningkatkan investasi akan tergantung kalau skala ekonomisnya tercapai atau tidak. Skala ekonomis, tergantung dari protokol kesehatan yang masih in-place, protokol kesehatan akan beres kalau pandemi selesai," ujar dia.

Di sisi lain, vaksin yang diharapkan bisa disuntikkan pada 2021, membutuhkan waktu untuk pendistribusiannya. Sehingga, membutuhkan beberapa waktu untuk mencabut seluruh protokol kesehatan yang berarti investasi swasta belum akan beroperasi penuh.

"Dalam kondisi begitu, pertanyaannya, pemerintah harus dorong investasi atau konsumsi? Kalau pemerintah mendorong konsumsi rumah tangga, maka permintaan akan muncul," tuturnya.

Sponsored

Dia menyarankan pemerintah memberikan bantuan transfer uang tunai ke masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Sementara untuk dunia usaha, Chatib menyarankan pemerintah untuk memberikan credit guarantee, interest rate subsidy, dan tax incentive.

"Dengan kondisi seperti ini, ekonomi Indonesia bisa memiliki pemulihan seperti logo Nike, swosh," ucapnya. 

Berita Lainnya
×
tekid