sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China negara asal impor nomor satu ke Indonesia

Total nilai impor nonmigas dari tiga belas negara selama Juni 2018 sebesar US$7,4 miliar atau turun US$4,54 miliar (38,07%) dibanding Mei.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Senin, 16 Jul 2018 14:20 WIB
China negara asal impor nomor satu ke Indonesia

Total nilai impor nonmigas dari tiga belas negara selama Juni 2018 sebesar US$7,40 miiliar atau turun US$4,54 miliar (38,07%) dibanding Mei 2018. Kondisi tersebut disebabkan turunnya nilai impor beberapa negara utama seperti China US$2,23 miliar (50,35%), Jepang US$576,0 juta (35,63%), dan Thailand US$352,5 juta (31,68%).

Kendati begitu, jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, impor Januari–Juni 2018 dari tiga belas negara utama meningkat 23,48% (US$11,46 miliar). Peningkatan ini terutama disumbang oleh China US$4,80 miliar (30,51%), Jepang US$1,86 miliar (27,49%), dan Singapura US$1,17 miliar (32,38%).

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan penurunan impor pada Juni bila dibandingkan Mei, lebih disebabkan karena adanya libur hari raya Lebaran dan itu merupakan sesuatu yang biasa terjadi di tiap tahunnya.

Dari sisi peranan terhadap total impor nonmigas Januari–Juni 2018, kelompok negara ASEAN merupakan penyumbang terbesar, yaitu 20,66% (US$15,49 miliar), diikuti Uni Eropa 9,20% (US$6,90 miliar).

Sementara itu, tiga belas negara utama memberikan peranan 80,38% (US$60,28 miliar). "China masih menjadi negara asal impor terbesar Indonesia dengan peran 27,43% (US$20,57 miliar)," jelas dia kepada wartawan, Senin (16/7).

Dirinci menurut golongan penggunaan barang ekonomi, diketahui, selama Juni 2018 golongan bahan baku/penolong memberikan peranan terbesar, yaitu 75,58% dengan nilai US$8,51 miliar. Diikuti impor barang modal 15,48% (US$1,74 miliar), dan barang konsumsi 8,94% (US$1 miliar).

Apabila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, selama Januari–Juni 2018 nilai impor barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal mengalami peningkatan masing-masing sebesar US$1,46 miliar (21,64%), US$11,79 miliar (21,54%), dan US$3,47 miliar (31,84%).

 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid