sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Crown Group rencanakan listing di Singapura dan Australia

Target Crown Group listing di Singapura pada 2021-2020. Pasar di Singapura sangat baik sehingga bisa memperoleh pendanaan besar.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Selasa, 24 Jul 2018 16:59 WIB
Crown Group rencanakan listing di Singapura dan Australia

Perusahaan properti berbasis di Australia Crown Group International memastikan akan melantai di bursa Singapura lewat anak usahanya di Indonesia. Chairman and Group CEO Crown Group Iwan Sunito mengatakan potensi pasar di Singapura sangat baik sehingga memungkinkan memperoleh pendanaan besar.

“Singapura sangat transparan sehingga bagus untuk investasi. Target kami listing di sana pada 2020-2021. Kami bawa proyek di Indonesia ke sana,” kata Iwan kepada sejumlah media di Jakarta, Selasa (24/7).

Crown memiliki proyek potensial di Jakarta yang akan mendatangkan keuntungan besar. Salah satunya Kawasan terpadu (mix used) di Ancol, Jakarta Utara. Proyek ini diperkirakan senilai Rp 7 triliun dan dibangun dalam tujuh tahun ke depan.

“Kami sedang menyusun pipeline untuk proyek-proyek di Indonesia ini,” katanya.

Selain itu, Crown juga akan melantai di bursa Australia. Seperti diketahui, perusahaan milik orang Indonesia ini memiliki sejumlah proyek di Australia. Pendapatan perusahaan dari proyek-proyek di Australia mencapai AUD 1 miliar per tahun.

“Di Australia kami akan listing melalui proyek-proyek di sana,” katanya. 

Crown akan menggarap tiga proyek di Jakarta dengan total investasi sekurangnya Rp 10 triliun. Adapun lokasinya yakni di Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Tangerang Selatan.  “Untuk tiga proyek investasinya sekitar Rp 10 triliun,” kata Iwan kepada sejumlah media di Sydney, akhir pekan lalu.

Proyek pertama yang siap dirilis pada 2019 yakni kawasan pengembangan terpadu (mix used) di tepi pantai (water front) Jakarta Utara dengan investasi sebesar Rp 4,5 triliun. Crown Group menggandeng PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk untuk mengembangkan proyek di lahan seluas 5 hektar (ha) tersebut. 

Sponsored

Proyek ini akan membidik konsumen masyarakat kelas menengah atas dengan rentang usia produktif. Adapun hunian yang ditawarkan sebanyak 2.000 - 3.000 unit dengan harga sekitar Rp 25 - 35 juta per meter persegi. Profil pembelinya diperkirakan 70% berasal dari Jakarta dan sisanya dari luar Jakarta.

“Kita mau mencari orang yang mampu membayar harga tinggi namun bisa mendapatkan kualitas premium,” kata dia.

Crown Group membidik pendapatan penjualan sekitar Rp 5 triliun dalam proyek ini. Meskipun kondisi properti di Indonesia tidak sebaik di Australia, Iwan mengaku optimistis target tersebut bisa tercapai.

“Persaingan di Jakarta Utara memang berat karena di sana banyak pengembang dengan nama besar. Tapi kita menjual sesuatu yang berbeda dengan nilai tambah,” kata dia.

Di lokasi yang sama, Crown Group juga akan membangun hotel dengan brand Skye Hotel Suites. Saat ini, perusahaan sedang agresif mendirikan hotel dengan bendera baru tersebut. 

Selain proyek tersebut, Crown Group akan menggarap dua proyek lainnya di pusat Jakarta dan barat Jakarta. Meskipun belum mau mengungkapkan detil proyek akan dibangun, Iwan memastikan kedua proyek merupakan hunian vertikal. 

Crown Group menargetkan penjualan sebesar Rp 20 triliun dalam lima tahun ke depan dari seluruh proyek milik perusahaan. Proyek di Indonesia akan menyumbang sekitar Rp 5 triliun. Indonesia merupakan pasar yang potensial karena angka permintaan (demand) properti yang terus bergerak.

“Indonesia ini masih banyak orang yang punya uang. Namun mereka masih wait and see. Kenyataannya sekarang orang Indonesia nggak bisa banyak investasi di luar negeri. Maka, positifnya adalah uang mereka akan berputar di dalam negeri salah satunya di sektor properti,” kata dia.

Berita Lainnya
×
tekid