sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Edhy Prabowo berkeras ekspor benih lobster meski diperingatkan Jokowi

Alasan Eddy tetap mempertahankan kebijakan ekspor tersebut karena kesempatan hidup benih lobster yang hanya sebesar 1% dari populasinya.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 25 Des 2019 21:35 WIB
Edhy Prabowo berkeras ekspor benih lobster meski diperingatkan Jokowi

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengaku diperingatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait rencana kebijakannya yang akan membuka keran ekspor benih lobster ke luar negeri. 

Menurut Edhy, Presiden Jokowi mewanti-wanti agar kebijakan yang diambilnya jangan sampai gegabah. Harus berdasarkan hitung-hitungan yang matang dan terperinci. Jangan sampai kebijakan yang diambilnya malah merugikan negara.

“Kami sudah lapor, beliau (presiden) minta tolong kebijakannya jangan gegabah, hitung yang baik. Arahan beliau sudah jelas,” kata Edhy usai menghadiri Open House Natal di rumah dinas Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Rabu (25/12).

Meski diperingatkan Jokowi, Edhy bersikeras merasa kebijakan yang diambilnya tepat soal ekspor benih lobster tersebut. Dia berdalih lobster yang akan diekspor adalah benih-benih lobster yang memiliki nilai tambah dengan harga jual tinggi. 

Selain itu, alasan Edhy tetap mempertahankan kebijakan ekspor tersebut karena kesempatan hidup benih lobster yang disebutnya hanya sebesar 1% dari jumlah populasinya yang ada di laut. Lagi pula, kata Edhy, sebagian benih lobster tersebut juga ditangkap oleh nelayan dan diperjualbelikan.

“Kan ada penangkap benih lobster. Lagi pula kita tahu kalau di alam jumlahnya yang hidup itu tidak sampai 1%,” ucapnya.

Sementara itu, Edhy menambahkan, nelayan yang hendak membesarkan benih lobster dari hasil tangkapan di laut juga dilarang oleh pemerintah. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56 tahun 2016, pertumbuhan benih lobster harus diserahkan ke alam sepenuhnya. 

Padahal, lanjut Edhy, kegiatan penangkapan benih lobster merupakan mata pencaharian nelayan yang harus dilindungi. Untuk itu, dia akan melakukan peninjauan langsung ke daerah nelayan yang melakukan pembesaran dan pembenihan bibit lobster tersebut untuk dicarikan jalan keluarnya.

Sponsored

"Besok akan kita lihat lokasi pembesarannya. Jadi, di Lombok itu melakukan pembesaran lobster di alam, tapi mereka diam-diam. Ini yang kita mau lihat," ucapnya.

Dia pun mengatakan, untuk menyiasati kekhawatiran habisnya benih lobster yang ada di lautan, akan dicarikan solusi, seperti mewajibkan para pembiak loster untuk mengembalikan bebrapa persen hasil pembiakannya ke alam.

"Isu lobster nanti akan habis, nanti bisa ada jalan keluarnya. Jadi membesarkan lobster wajib mengembalikan, misalnya 5% atau 2,5% ke alam kembali. Kalau 2,5% saja itu sudah dua kalinya dari tingkat kehidupan yang dilakukan alam," ujar Edhy.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid