sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dampak bencana terhadap pertumbuhan ekonomi

Bencana alam berefek terhadap terganggunya produktivitas ekonomi dan peredaran uang di Sulawesi.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Minggu, 07 Okt 2018 23:10 WIB
Dampak bencana terhadap pertumbuhan ekonomi

Bencana alam gempa dan tsunami di Donggala dan Palu pada September lalu, diperkirakan akan berdampak signfikan terhadap pertumbuhan ekonomi. 

Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan bencana alam berefek terhadap terganggunya produktivitas ekonomi dan peredaran uang di Sulawesi. Konsumsi rumah tangga juga diprediksi melambat.

"Sehingga akan berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi nasional kuartal III-2018 yang diprediksi hanya akan tumbuh 5,1%," jelas Bhima kepada Alinea.id, Minggu (7/10). 

Selain itu, masyarakat kelas menengah dan atas menahan belanja, disebabkan adanya pelemahan kurs rupiah. Juga, kekhawatiran naiknya harga minyak, isu pilpres dan kenaikan suku bunga acuan. 

Sementara motor penggerak dari belanja pemerintah terbatas karena permasalahan defisit APBN dan belanja tahun politik yang sifatnya konsumtif, bukan produktif. Investasi juga melambat karena investor memilih untuk wait and see pada hasil pemilu 2019 mendatang. 

"Pelemahan kurs rupiah juga mengubah kalkulasi rencana invetsasi. Faktor global seperti perang dagang, kenaikan Fed Rate juga mengubah rencana awal para investor," ujarnya. 

Di sisi lain, net ekspor tertekan proteksi dagang yang dilakukan oleh India, sementara harga komoditas andalan ekspor Indonesia, yakni sawit dan karet masih rendah. Sementara impor migas makin tinggi seiring kebutuhan BBM yang naik. Harga minyak yang mahal juga menekan dari sisi nilai impor. 

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan bencana alam yang terjadi di Palu dan Donggala akan berdampak negatif terhadap perekonomian di Sulawesi Tengah. Namun, yak akan berdampak signfikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. 

Sponsored

"Saya kira dampaknya tidak cukup besar karena size dan juga kontribusinya kepada perekonomian nasional yang memang relatif kecil," ujar Piter. 

Piter memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2018 akan sedikit melambat dibanding triwulan yang lalu. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2018 diprediksi  berkisar 5,05% - 5,10%. 

Penyebab perlambatan adalah penurunan investasi dan defisit ekspor. Sementara pertumbuhan konsumsi tidak cukup besar menutup penurunan investasi. 

Sementara, belum lama ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani yakin bencana Palu dan Donggala tak akan mempengrauhi pertumbuhan ekonomi. "Dari sisi kontribusi terhadap keseluruhan GDP, Sulteng dan NTB tidak sangat signifikan. Kami harap proses rehabilitasi dan rekonstruksi bisa mengembalikan tingkat aktivitas ekonomi di dua daeah tersebut. Juga positif terhadap seluruh ekonomi kita," kata Sri Mulyani di Gedung DPR RI beberapa hari lalu. 

Berita Lainnya
×
tekid