sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Danareksa Sekuritas: 6 sektor saham tahan banting saat pandemi

Apa saja?

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 13 Agst 2020 15:57 WIB
Danareksa Sekuritas: 6 sektor saham tahan banting saat pandemi

Pandemi Covid-19 yang dimulai di Kota Wuhan, China tidak hanya memengaruhi sektor kesehatan, tetapi juga turut menghantam sektor ekonomi. Ketergantungan banyak negara ke China membuat rantai pasok lumpuh di awal pandemi.

Direktur Utama Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari mengatakan pandemi Covid-19 sangat berdampak ke ekonomi, keuangan, hingga ke pasar modal. Perempuan yang akrab disapa kiki ini menuturkan, pandemi membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk, begitu pula saham-saham yang berfundamental bagus.

Menurut Kiki, harga saham yang berguguran ini justru bisa menjadi peluang bagi investor untuk masuk ke pasar modal.

"Investasi terbaik itu datang ketika terjadi sesuatu yang tidak biasa dan membuat harga saham bagus yang biasanya mahal, terdiskon cukup banyak. Krisis seperti ini tidak datang 100 tahun sekali, jadi bisa dimanfaatkan investor mulai masuk ke pasar modal," tutur Kiki dalam webinar LPPI, Kamis (13/8).

Kiki menyarankan, ketika mulai masuk berinvestasi ke pasar modal, jangan menempatkan seluruh investasi dalam satu bentuk tertentu. Lebih baik jika didiversifikasi.

Pihaknya telah mencermati tiga risiko utama, yaitu dampak Covid-19, volatilitas mata uang, dan deliquency risk, untuk mengidentifikasi sektor saham yang lebih siap menghadapi kesulitan. Danareksa Sekuritas menyimpulkan sektor konsumer, telekomunikasi, menara, rokok, peternakan, dan media menjadi sektor yang lebih tahan banting saat ini.

"Untuk farmasi, kami berpikir di saat seperti ini semua orang butuh obat, pasti sangat bagus. Tapi ternyata mereka faktor impornya sangat tinggi, mereka cukup terdampak di sisi volatilitas mata uang," kata Kiki.

Adapun jika investor ingin membeli saham di sektor lain, Kiki menekankan untuk membeli sesuatu yang memang telah diketahui. Investor juga perlu mempertimbangkan fundamental perusahaan yang baik, tidak berada di industri yang tengah redup, dan memiliki prospek.

Sponsored

 

Berita Lainnya
×
tekid