sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Imbas Covid-19, defisit APBN 2020 capai Rp852,9 triliun

Tambahan belanja Covid-19 mencapai Rp255triliun.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 04 Mei 2020 15:36 WIB
Imbas Covid-19, defisit APBN 2020 capai Rp852,9 triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 sebesar Rp852,9 triliun atau 5,07% dari PDB. Defisit ini memperhitungkan dampak Covid-19 terhadap perekonomian dan respons kebijakan pemerintah.

"Apabila pertumbuhan ekonomi dijaga 2,3%, maka pendapatan negara akan terkontraksi 10%. Ini kombinasi karena pajak mengalami tekanan plus insentif yang kita berikan ke dunia usaha," kata Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (4/5).

Sri Mulyani mengatakan penerimaan perpajakan akan tumbuh negatif 5,4%, dengan rincian penerimaan pajak dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) negatif 5,9% dengan shortfall Rp388,5 triliun, dan penerimaan pajak dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) tumbuh negatif 2,2% dengan shortfall Rp14,6 triliun.

Kemudian penerimaan negara bukan pajak (PNBP) merosot Rp69,2 triliun akibat harga minyak yang mengalami penurunan.

Sponsored

Sementara untuk belanja negara, mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan ada tambahan belanja lain-lain untuk tambahan belanja Covid-19 sebanyak Rp255 triliun.

"Sehingga defisit akan meningkat dari Rp307,2 triliun, menjadi Rp852,9 triliun atau naik Rp545,7 triliun. Pembiayaan sebanyak Rp545,7 triliun ini akan dikelola secara hati-hati" ujar dia.

Adapun pembiayaan APBN, kata Sri Mulyani, akan berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara, pinjaman, dan dari investasi yang akan pemerintah lakukan, termasuk pandemic bond. 
 

Berita Lainnya
×
tekid