sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Defisit APBN Mei 2019 capai Rp127,4 triliun

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Mei 2019 mengalami defisit Rp127,45 triliun atau setara 0,79% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Soraya Novika
Soraya Novika Jumat, 21 Jun 2019 15:42 WIB
Defisit APBN Mei 2019 capai Rp127,4 triliun

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan realisasi pendapatan negara hingga Mei 2019 mencapai Rp728,5 triliun, atau tumbuh 6,2% dibandingkan April 2019. Sementara belanja negara telah terserap Rp855,9 triliun.

Dengan demikian, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara mengalami defisit Rp127,45 triliun atau setara 0,79% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati mengatakan defisit APBN meningkat dibandingkan defisit fiskal periode sama pada 2018 sebesar Rp93,52 triliun atau 0,63% terhadap PDB. 

"Namun, defisit ini masih lebih rendah dibanding dengan persentasi target APBN yang sebesar 1,84% terhadap PDB," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (21/6).

Sri Mulyani menjelaskan pendapatan negara sebesar Rp728,45 triliun ini naik 33,64% dari target APBN 2019. Capaian ini juga tumbuh sebesar 6,19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatan negara ini mencakup realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp436,41 triliun atau setara 24,43% terhadap target APBN 2019. Raihan itu tumbuh 4,72% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp416,73 triliun.

Realisasi ini terdiri penerimaan perpajakan mencapai Rp496,65 triliun, setara 31,48% dari target APBN 2019 atau tumbuh sebesar 2,43% dari tahun lalu. Selain itu, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp72,67 triliun setara 34,8% dari target atau tumbuh sebesar 35,11% dari tahun lalu.

Sedangkan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) membukukan nilai sebesar Rp158,42 triliun atau 41,88% dari target APBN 2019. Capaian PNBP ini mengalami pertumbuhan sebesar 8,61% dibanding tahun sebelumnya.

 

Sponsored

 

Belanja negara

Sementara itu, belanja negara sebesar Rp855,9 triliun atau setara 34,78% dari pagu APBN 2019. Realisasi ini meningkat sebesar 9,8% dibandingkan realisasi APBN pada periode yang sama tahun 2018.

Realisasi tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp530,81 triliun setara 32,48% dari pagu APBN 2019 dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) mencapai Rp325,10 triliun setara 39,32% dari pagu APBN 2019.

Untuk menutup defisit anggaran tersebut, jelas Sri Mulyani, pembiayaan anggaran Mei 2019 digenjot hingga Rp157,89 triliun. Realisasi ini bersumber dari pembiayaan utang sebesar Rp157,89 triliun yang meliputi penerbitan SBN (neto) sebesar Rp186,04 triliun dan pinjaman (neto) sebesar negatif Rp26,41 triliun.

Realisasi pembiayaan tersebut juga sudah termasuk pembiayaan investasi sebesar Rp3 triliun. "Sehingga selama Mei 2019 terdapat kelebihan pembiayaan anggaran sebesar Rp30,44 triliun," katanya.

Pemerintah juga mencatat neraca keseimbangan primer berada di posisi negatif Rp0,38 triliun. Posisi ini defisit sebesar Rp400 miliar, berbanding terbalik dari realisasi periode yang sama tahun lalu yang mengalami surplus sebesar Rp19 triliun.

Riset : Fultri Sri Ratu Handayani

Berita Lainnya
×
tekid