sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dibantu para mantan menteri, Kemendag genjot ekspor

Kementerian Perdagangan bersama para mantan Menteri Perdagangan menggenjot ekspor demi menyelamatkan neraca yang terus defisit.

Soraya Novika
Soraya Novika Selasa, 12 Mar 2019 05:08 WIB
Dibantu para mantan menteri, Kemendag genjot ekspor

Kementerian Perdagangan bersama para mantan Menteri Perdagangan menggenjot ekspor demi menyelamatkan neraca yang terus defisit.

Menteri Perdagangan Mendag Enggartiasto Lukita mengundang sejumlah mantan Menteri Perdagangan Indonesia dalam sebuah focus group discussion (FGD). Dalam forum tersebut, para mantan Mendag mendiskusikan situasi terkini perdagangan RI serta upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja perdagangan. 

Hadir dalam FGD tersebut di antaranya Menteri Perdagangan periode 1988-1993 Arifin Siregar, Menteri Perindustrian dan Perdagangan 1998 Mohammad “Bob” Hasan, Menteri Perindustrian dan Perdagangan 1998-1999 Rahardi Ramelan, Menteri Perdagangan 2004-2011 Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan 2011-2014 Gita Wirjawan, Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 dan Plt. Menteri Perdagangan 2014 Bayu Krismurthi serta Menteri Perdagangan 2014 Muhammad Lutfi.

Isu utama yang dirembukkan dalam pertemuan tersebut adalah terkait defisit neraca perdagangan Indonesia yang terjadi belakangan ini. Salah satu masukan dari para mantan Menteri Perdagangan yang kemudian akan ditindaklanjuti ke depan terkait masalah defisit ini ialah berupa upaya peningkatan ekspor. 

Upaya alternatif jangka pendek yang akan dilakukan pemerintah ke depan dalam meningkatkan ekspor ini adalah mengidentifikasi hambatan yang saat ini dihadapi oleh eksportir saat ini. 

"Kalau jangka pendek ini mungkin tidak terlalu banyak, tapi hambatan dari eksportir itu bisa dipermudah, difasilitasi dan setahu saya Kementerian Perdagangan dengan yang lain sedang membahas ini," ujar  Mantan Menteri Perdagangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mari Elka Pangestu di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Senin (11/3).

Mendag Enggartiasto Lukita pun membenarkan hal tersebut. Ia menyampaikan bahwa pemerintah selama ini sebenarnya sudah memiliki upaya tersendiri dalam mengidentifikasi hambatan yang dilakukan oleh eksportir.

"Jadi, berbagai hal sudah kita lakukan, karena kita sudah masuk juga ke Kementerian/Lembaga, karena kita sampaikan kita mau lakukan ini dan tentu lembaga terkait sudah melakukan hal itu," ujar Enggar.

Sponsored

Langkah lebih lanjut yang tidak kalah penting adalah bagaimana mendorong investasi masuk ke Indonesia.

Sementara untuk jangka menengah, Mari menyampaikan yang terpenting adalah meningkatkan daya saing dengan tidak mengandalkan satu komoditas dan produk tertentu saja, tetapi juga harus masuk dalam global value chain seperti otomotif. 

"Kita akan meningkatkan investasi di situ sehingga kita menjadi hub di regional. Karena kita mempunyai pasar yang besar dan kalau kita bicara daya saing, bagaimana produk kita bisa bersaing di pasar dalam negeri sehingga produk dalam negeri akan meningkat," katanya.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi ekspor Indonesia pada Januari 2019 mencapai US$13,87 miliar. Sementara impor di bulan yang sama tercatat US$15,03 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan RI di Januari 2019 mengalami defisit hingga US$1,16 miliar.

Ekspor Januari 2019 turun 3,24% (month-on-month/mom) dengan nilai US$13,24 miliar. Secara tahunan (year-on-year/yoy), ekspor Januari 2019 turun 4,70% dibandingkan Januari 2018. Sementara nilai impor Indonesia pada Januari 2019 yang sebesar US$ 15,03 miliar turun 2,19% bila dibandingkan Desember 2018 turun 2,19%.

Kendati mengalami defisit, seluruh mantan menteri perdagangan yang hadir menyampaikan agar defisit anggaran tidak semata-mata dilihat dari angkanya saja, namun perlu dilihat lebih dalam terkait penyebab tingginya impor.

"Impor yang tinggi itu dari bahan baku dan barang modal, karena investasi dan pembangunan kita yang meningkat, yang baru bisa dinikmati beberapa tahun mendatang," kata Enggar.

Berita Lainnya
×
tekid