sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dibayangi aksi ambil untung, IHSG ditutup menguat 0,85%

Sektor properti yang naik 1,59% dan sektor industri dasar yang naik 1,43% menjadi penguat IHSG.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 24 Nov 2020 17:22 WIB
Dibayangi aksi ambil untung, IHSG ditutup menguat 0,85%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,85% ke level 5.701 pada perdagangan Selasa (24/11). Sektor properti yang naik 1,59% dan sektor industri dasar yang naik 1,43% menjadi sektor penguat IHSG.

Tercatat sebanyak 29,6 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp13 triliun. Investor asing terpantau melakukan aksi beli bersih senilai Rp124 miliar.

Saham-saham seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) menjadi lima saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing. Sementara saham-saham seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (ICBP), dan PT Indocement Tunggal PrakarsaTbk. (INTP) menjadi lima saham yang paling banyak dijual asing.

Sepanjang jam perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar di antaranya PT Panorama Sentrawisata Tbk. (PANR), PT PP Properti Tbk. (PPRO), PT Tifa Finance Tbk. (TIFA), PT Multipolar Tbk. (MLPL), dan PT Semen Baturaja Tbk.(SMBR). Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar yakni PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk. (PORT), PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. (AIMS), PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI), PT Ifishdeco Tbk.(IFSH), dan PT Golden Flower Tbk. (POLU).

Sponsored

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan dari dalam negeri, aksi ambil untung alias profit taking dari investor asing mulai membayangi pergerakan saham blue chip. Prediksi itu mempertimbangkan IHSG yang bergerak cukup signifikan dalam beberapa pekan ke belakang.

Menurut Nico, sentimen positif lain mulai bermunculan. Salah satunya terkait penandatanganan Letter of Interest (LoI) antara CEO United States International Development Finance Corporation (DFC) Adam Boehler untuk menginvestasikan sebesar US$2 miliar atau Rp28 triliun kepada Indonesia Investment Authority atau sovereign wealth fund (SWF), pada pekan lalu.

"Dampak dari perjanjian tersebut memberikan sentimen positif bagi pergerakan saham–saham emiten konstruksi, di mana sektor ini dinilai dapat membukukan kinerja kontrak yang jauh lebih baik tahun depan dibandingkan tahun ini," ujar dia.

Berita Lainnya
×
tekid