Digitalisasi berikan manfaat bagi usaha mikro dan kecil
UMK merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
Digitalisasi dan penggunaan teknologi telah membantu banyak usaha, terutama usaha mikro dan kecil (UMK) milik perempuan untuk bertahan menghadapi gejolak ekonomi akibat pandemi. Demikian menurut laporan baru dari UN Women bekerja sama dengan Pulse Lab Jakarta dan Gojek, dengan dukungan dari Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (S-DNKI).
UMK merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia (Kemenkop UKM), sekitar 99% usaha di Indonesia dikategorikan sebagai perusahaan mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hampir separuh dari UMK dimiliki oleh perempuan atau perempuan memainkan peran kunci dalam menjalankan usaha tersebut. Covid-19 telah memberikan tantangan bagi UMK seiring aktivitas ekonomi yang melambat secara substantial.
“Berdasarkan data Kemenkop UKM pada Oktober 2020, kegiatan UMKM mengalami penurunan omzet hingga 70% akibat dari pembatasan sosial dan adaptasi kebiasaan baru. Walaupun demikian, saya percaya dibalik tantangan, selalu ada kesempatan. Kesempatan dalam hal ini adalah memanfaatkan teknologi informasi, berinovasi, dan berpikir kreatif,” ucap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dalam sambutannya.
Dengan dukungan dari United Nations (UN) Covid-19 Response and Recovery Multi-Partner Trust
Fund (Covid-19 MPTF) dan inisiatif Women Count dari UN Women, laporan “Memanfaatkan
Digitalisasi untuk Menghadapi Covid-19” telah menyorot bagaimana Covid-19 berdampak bagi
pengusaha perempuan dan UMK milik perempuan di Indonesia, serta bagaimana penggunaan
platform digital dapat menjadi salah satu strategi bertahan utama untuk UMK dalam menghadapi
pandemi. Riset ini berfokus pada UMK di sektor makanan dan minuman.
Dilaksanakan selama September hingga Oktober 2020, laporan riset kebijakan ini menggabungkan analisis big data dengan metode tradisional kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menunjukkan pentingnya inovasi data dan penggunaan teknologi dalam menghasilkan temuan yang dapat menggambarkan secara lebih baik dampak pandemi Covid-19 terhadap UMK dengan perspektif gender.
Lebih lanjut, penelitian ini juga merefleksikan pentingnya kerja sama multisektoral sebagai pendukung utama pengumpulan data dan dalam melakukan analisis untuk menginformasikan pembuatan kebijakan dalam menghadapi tantangan sosioekonomi, dan untuk memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal dalam upaya respons dan pemulihan Covid-19 di Indonesia.
“Perempuan Indonesia memainkan peran yang signifikan dan telah berkontribusi pada ekonomi
sebagai pemilik dan pengusaha UMK. Dengan sumber daya yang terbatas, penting untuk menggunakan kombinasi data dan inovasi dengan langkah-langkah kebijakan spesifik untuk
memastikan bahwa Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga mendukung UMK milik perempuan. Kami percaya bahwa ini akan menjadi kunci dalam memastikan ketahanan dan pemulihan ekonomi
Indonesia di tahun 2021,” ucap UN Women Representative and Liaison to ASEAN Jamshed Kazi.
Jamshed menambahkan, laporan ini akan memberikan masukan penting tentang bagaimana dapat mendukung dan memanfaatkan kekuatan teknologi yang memberdayakan perempuan secara berkelanjutan, selama, dan setelah pendemi Covid-19.
"Insentif memungkinkan masyarakat untuk belajar menggunakan teknologi digital," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir,.
Lebih lanjut lagi, Simorangkir menjelaskan PEN telah memungkinkan pemerintah untuk memberikan insentif kepada berbagai kelompok, termasuk perempuan pemilik UMK.