Keuntungan digitalisasi UMKM: Perluas pangsa pasar hingga pembiayaan
Lembaga pembiayaan disebut mulai melihat catatan digital sebagai garansi untuk menggelontorkan investasi.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terintegrasi dengan ekosistem digital lebih sanggup bertahan di dunia industri.
Teten menyebut UMKM yang memanfaatkan platform digital memiliki sederet keuntungan. Yakni, mampu memperluas pangsa pasar seiring dengan pertumbuhan penjualan e-commerce di Indonesia yang mencapai 300% per tahun. Pemanfaatan platform digital juga merupakan salah satu cara UMKM memanfaatkan celah dengan terus berinovasi untuk menjawab permintaan pasar yang beragam.
"UMKM yang bisa bertahan adalah yang sanggup melakukan adaptasi dan inovasi produk yang bisa menyesuaikan dengan permintaan market yang baru," ucapnya, saat peluncuran program DigiKu, Jumat (17/7).
Tak hanya itu, UMKM yang "go digital" juga memiliki peluang lebih besar terhadap akses pembiayaan. Teten mengatakan, beberapa lembaga pembiayaan mulai melihat catatan digital sebagai garansi untuk menggelontorkan investasi, alih-alih aset perusahaan.
"Digitalisasi bukan sekadar akses pasar, tetapi juga akses ke pembiayaan. Saya kira beberapa lembaga pembiayaan sudah mulai melihat digital records dari kesehatan usaha, itu bisa menggantikan collateral," ucapnya.
Untuk itu, dia menargetkan pada akhir tahun 2020, sebanyak 10 juta UMKM terintegrasi dengan platform digital.
"Hari ini kan baru 13%, di akhir tahun diminta presiden 8 juta, tapi target kami akhir tahun 10 juta," jelasnya.
Menurut Teten, valuasi bisnis ekonomi digital di tahun 2025 bisa mencapai US$130 miliar.