sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ditopang kredit, laba BRI kuartal I-2018 capai Rp7,42 triliun

Pada triwulan I-2018, secara konsolidasi Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp757,68 triliun atau naik sebesar 11,2%

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Kamis, 03 Mei 2018 12:35 WIB
Ditopang kredit, laba BRI kuartal I-2018 capai Rp7,42 triliun

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk beserta entitas perusahan anak kembali pertahankan pertumbuhan kinerja positif yang berkelanjutan di awal tahun 2018. Pada pemaparan kinerja keuangan Bank BRI periode Triwulan I 2018 yang dilangsungkan di Jakarta, (03/05), Direktur Utama Bank BRI Suprajarto mengungkapkan perseroan mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp7,42 triliun atau tumbuh 11,4% year on year. 

Salah satu penopang utama laba BRI tersebut yakni penyaluran kredit yang tumbuh double digit diatas industri perbankan Indonesia. “Pada triwulan I-2018, secara konsolidasi Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp757,68 triliun atau naik sebesar 11,2% dibandingkan periode triwulan pertama 2017 sebesar Rp681,27 triliun. Pencapaian tersebut diatas tingkat pertumbuhan kredit perbankan nasional pada Maret 2018 yang tercatat 8,5%,” urai Suprajarto. 

BRI mampu meningkatkan portofolio pembiayaan ke segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dimana penyaluran kredit ke segmen UMKM tercatat senilai Rp 584,7 triliun atau 77,2% dari keseluruhan portofolio kredit BRI. Pada periode yang sama tahun lalu, portofolio penyaluran kredit BRI ke segmen UMKM tercatat 74,4%. Ini merupakan bukti nyata komitmen Bank BRI untuk pemberdayaan UMKM di Indonesia sehingga meningkatkan sektor ril.

Bank BRI juga berhasil menyalurkan KUR senilai Rp22,3 triliun kepada lebih dari 1,1 juta debitur sepanjang triwulan I-2018. Pencapaian ini tercatat setara 28,1% dari target penyaluran KUR yang di breakdown oleh pemerintah kepada Bank BRI di 2018 yakni sebesar Rp79,7 triliun.

Penyaluran kredit yang tumbuh dua digit mampu diimbangi BRI dengan tetap menjaga kualitas kredit. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah, NPL Gross BRI, yang tercatat sebesar 2,46%.  NPL BRI tercatat lebih kecil daripada NPL industri. Dimana NPL industri perbankan di Indonesia tercatat 2,75% pada Maret 2018. 

Di sisi lain, Bank BRI juga meningkatkan NPL Coverage, dari semula sebesar 172,38% pada triwulan I-2017 menjadi 174,81% pada periode triwulan I-2018. Ini mengindikasikan bahwa BRI konservatif memandang risiko yang akan datang, sekaligus untuk menjaga tingkat sustainabilitas dan profitabilitas ke depannya.

Dana Pihak Ketiga BRI berhasil tumbuh sebesar 12,7% ke posisi Rp 827,1 triliun di triwulan pertama 2018 dari posisi Rp 734 triliun di triwulan pertama 2017. Tingkat pertumbuhan tersebut jauh diatas tingkat pertumbuhan DPK Nasional Maret 2018 yang tercatat sebesar 7,7%. Selaras dengan peningkatan DPK, BRI mampu meningkatkan dana murah (CASA), menjadi 55,87% di triwulan I-2018 dari sebelumnya 55,17% pada periode sama tahun lalu.

“Dengan kinerja yang cukup kuat tersebut kami optimistis mampu tumbuh secara berkelanjutan dengan tetap fokus terhadap pemberdayaan UMKM, mendorong literasi dan inklusi keuangan ke seluruh penjuru negeri serta menjalankan fungsi sebagai agent of development,” pungkas Suprajarto.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid