sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dua direksi Sriwijaya Air mundur

Dua direksi Sriwijaya Air mengundurkan diri hari ini (30/9) setelah memberikan rekomendasi untuk pemberhentian operasional maskapai.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Senin, 30 Sep 2019 16:24 WIB
Dua direksi Sriwijaya Air mundur

Buntut dispute manajemen Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air berujung kisruh. Dua direksi Sriwijaya Air mengundurkan diri hari ini (30/9). Keduanya yakni Direktur Operasional Fadjar Soemiarto dan Direktur Teknik Romdhani Ardali. 

Direktur Operasional Sriwijaya Air Fadjar Soemiarto mengatakan hal ini menyusul rekomendasi direksi kepada Plt Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson I. Jauwena untuk menghentikan operasional tidak didengar. Hal itu terjadi setelah putusnya kontrak Sriwijaya Air dengan PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk.

“Kami berdua mengundurkan diri menghindari conflict of interest dari sisi teknis,” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Senin (30/9).

Fadjar menjelaskan pihaknya telah menyampaikan surat rekomendasi untuk penghentian sementara operasional Sriwjaya karena dinilai tidak laik, baik dari sisi operasional, teknis dan finansial.

Dia menjelaskan berdasarkan penilaian Hazard, Identification and Risk Assessment (HIRA) bahwa status Sriwijaya Air Group berada dalam rapor merah, artinya berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan.

Selain itu, lanjut dia, permasalahan maskapai ini yaitu adanya dualisme kepemimpinan, yakni Plt Direktur Utama Jefferson I Jauwena dan yang tertulis di akta perusahaan yang terbaru Robert Waloni.

“Ada dualisme kepemimpinan, yaitu direktur utama untuk urusan kontigensi, Pak Jefferson dan yang tertulis di akta resmi Pam Robet Waloni membuat susah untuk koordinasi, dan ini tidak rasional,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Direktur Teknik Sriwijaya Romdhani mengatakan setelah putusnya kerja sama dengan GMF, operasional Sriwijaya berantakan. Dia mengakui kondisi spare part pesawat dalam keadaan buruk. Belum lagi, jumlah sumber daya mekanik dan engineer maskapai yang tidak memadai.

Sponsored

“Hasil uji laik dari Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan itu tidak sempurna, dengan kondisi enam pesawat banyak problem. Saya terus terang sejak putus dengan GMF ini saya khawatir,” kata dia.

Sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada 24 September 2019 telah terpilih direksi definitif Sriwijaya Air. Berikut susunan direksi Sriwijaya Air sebelum kedua Fadjar dan Romdhani mengundurkan diri.

Direktur Utama: Robert Daniel Waloni 
Direktur Komersial: Rifai
Direktur Keuangan: Amrulloh
Direktur Operasional: Fadjar Soemiarto
Direktur Teknik: Romdhani
Direktur Kualitas, Keselamatan, dan Keamanan: Toto Soebandoro
Direktur Legal & SDM: Anthony Raimond Tampubolon

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid