sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dunia usaha diminta menyesuaikan situasi new normal

Kondisi new normal yang segera diterapkan, tidak boleh mengganggu produktivitas usaha

Hermansah
Hermansah Selasa, 02 Jun 2020 08:36 WIB
Dunia usaha diminta menyesuaikan situasi new normal

Krisis ekonomi dan wabah Corona pada dasarnya “memaksa” pemilik bisnis untuk mengubah kebiasaan normal untuk menyesuaikan menjadi the new normal.

“Apa yang dulunya normal tidak berlaku lagi pada kondisi sekarang. Sekarang adalah saatnya untuk membuat the new normal. Membuat kehidupan normal yang baru. Sayangnya tidak semua pemilik bisnis ready untuk masa the new normal. Pertanyaannya, mau sampai kapan hanya diam dan menunggu keadaan bisa normal seperti sedia kala? It is better to light a candle than to curse the darkness,” ujar pemerihati bisnis Yohanes G Pauly.

Yohanes mengungkapkan ada enam syarat penting yang harus dilakukan oleh seluruh pemilik bisnis agar bisnis bisa bertahan pada kondisi the new normal yang disebutnya dengan ON+LINE:

1.On the Go

Syarat pertama pada kondisi the new normal adalah produk bisnis harus mudah untuk dibeli dengan dibawa, dikirim, dan diakses melalui mobile device oleh customer. Bagaimana bisnis bisa bertahan pada kondisi the new normal jika produk yang dijual tidak easy to buy

Coach Yohanes G Pauly mencontohkan pada bisnis restoran yang awalnya hanya menyediakan menu untuk dine in yang kemudian mengubah sistem penjualan dengan menyediakan menu take away dan ready to cook frozen cook melalui aplikasi smartphone yang lebih memudahkan customer

2.Neat

Syarat kedua yang tak kalah pentingnya adalah bisnis harus berkualitas tinggi dan dapat dipercaya. Sudah menjadi keharusan bahwa produk yang dijual merupakan produk yang memiliki kualitas dan mutu tinggi.

Sponsored

Sejumlah kendala yang ditemukan oleh pemilik bisnis pada kondisi new normal bukanlah sebuah alasan rendahnya kualitas produk. 

Seharusnya kondisi the new normal adalah momen yang sangat tepat untuk membuktikan pada customer bahwa bisnis mereka sangat terpercaya karena selalu menjaga kualitas dan mutu produk bahkan disituasi sulit.

3.Loud

“Jika bisnis Anda sama dengan bisnis lain, tidak ada diskriminatornya, tidak memiliki ciri khas sebagai pembeda, maka the new normal bisa jadi merupakan akhir dari bisnis Anda.” ucap Coach Yohanes G. Pauly.

Jika pemilik bisnis tidak memiliki pembeda antara bisnisnya dengan kompetitor di mata customer, maka yang terjadi adalah perang harga hingga lama kelamaan bisnis merugi dan bisa jadi gulung tikar.   

4.Internet

Adanya pembatasan aktivitas di luar rumah untuk mencegah penularan coronavirus menyebabkan banyak customer yang “lari” dan lebih memilih bertransaksi secara online. 

Transaksi secara internet (online) menjadi syarat penting dalam the new normal karena customer sudah beralih ke dunia internet. Pemilik bisnis harus bisa beradaptasi dan menguasai dunia internet sehingga produk yang dijual tersedia, mudah dicari, mudah diakses dan mudah dibeli oleh customer.

5.Novelty

Berikan inovasi pada bisnis. Jika bisnis hanya menjual barang yang itu-itu saja dari waktu ke waktu tanpa ada pembaruan terutama pada masa new normal ini, maka customer akan merasa bosan.
Pemilik bisnis harus berada di sepatu customer, mengamati bagaimana perubahan selera, kebutuhan, dan keinginan customer di masa sekarang dan membuat inovasi di bisnisnya sesuai dengan selera dan kebutuhan customer.

6.Enviromental friendly & health conscious

Tak dapat dipungkiri pada masa the new normal, isu kesehatan dan lingkungan menjadi tren tersendiri. Banyak customer mulai beralih ke produk yang mengutamakan kesehatan dan ramah lingkungan. 

Peralihan ini tentunya harus menjadi sinyal bagi pemilik bisnis bahwa produk mereka pun juga harus mengutamakan kesehatan, kebersihan dan ramah lingkungan agar menarik minat customer.

“Pemilik bisnis harus paham dengan concern dari customer. Customer sangat sensitif dengan produk yang mereka beli. Anda sebagai pemilik bisnis harus menunjukkan kepada customer bahwa Anda berkomitmen penuh dan mengutumakan jaminan mutu dari produk yang dijual.” tutup Coach Yohanes G Pauly.

Sebagai pemilik bisnis, sudahkah Anda beradaptasi dengan kondisi the new normal? Atau apakah Anda masih dalam bayang-bayang kondisi yang dulunya normal? 

Berita Lainnya
×
tekid