Rancang ekosistem logistik nasional, Menko Luhut integrasikan 8 pelabuhan

Pemerintah merancang pembangunan ekosistem logistik nasional atau National Logistic Ecosystem (NLE) dengan mengintegrasikan delapan pelabuhan besar yang ada di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan pembangunan NLE ini dimaksudkan untuk menciptakan efisiensi logistik di dalam negeri, sehingga biaya produksi dapat lebih rendah.

"Kalau bicara NLE, semuanya menjadi terintegrasi. Masalah kita semua di republik ini kan tidak pernah bekerja holistik, tapi sendiri-sendiri, segmented. Dengan sistem ini, kita ingin padukan semua," katanya dalam launching BP Batam secara virtual, Kamis (18/3).

Luhut mengungkapkan pihaknya telah melakukan pembahasan bersama dengan stakeholder terkait dan siap untuk menjalankan proyek strategis tersebut. Bahkan, dia bersikeras siapapun yang menghalangi jalannya proyek itu akan disingkirkan.

"Jadi kami sudah rapatkan kemarin. Pokoknya kami, main pokoknya nih, bisa kalau kami mau. Siapa yang mau halangin, akan kami buldozer," ujarnya.

Dia menguraikan, kedelapan pelabuhan yang nantinya dibangun sistem terintegrasi tersebut adalah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta; Pelabuhan Batam; Pelabuhan Patimban, dan Jawa Barat.

Kemudian, Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang; Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya; Pelabuhan Belawan, Medan; dan Pelabuhan Makassar. 

Dengan sistem logistik yang terintegrasi ini, lanjutnya, semua proses distribusi barang akan lebih tertata, efektif, dan efisien, sehingga bakal meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah dunia.

"Kami membuat efisiensi tapi efektif, semua terintegrasi dan holistik. Kalau negara lain bisa bikin efisien, kenapa kita tidak. Kami ingin buat Indonesia itu jadi negara yang kompetitif," ucapnya.

Adapun, saat ini pemerintah telah membangun pelabuhan terintegrasi di Batam, atau Batam Logistic Ecosystem. Sistem yang sama nantinya juga akan dioperasikan ke berbagai pelabuhan lainnya, atau bahkan di bandara nasional.