sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ekspor tekstil ditarget tumbuh 7%

API juga menargetkan net ekspor dan nilai tambah yang disumbang oleh industri tekstil sampai akhir 2018 menjadi US$ 4 miliar.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Rabu, 25 Jul 2018 16:03 WIB
Ekspor tekstil ditarget tumbuh 7%

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memproyeksikan pertumbuhan ekspor tekstil tahun ini dapat mencapai 7%. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman API juga menargetkan net ekspor dan nilai tambah yang disumbang oleh industri tekstil sampai akhir 2018 menjadi US$ 4 miliar, lebih besar dibandingkan dengan 2017 yang mencapai nilai US$ 3,5 miliar

“Namun demikian, optimisme ini harus didukung oleh sinergitas antar pihak, seperti rangkaian para produsen dari hulu ke hilir, pendukung ITPT, dan penentu kebijakan,” kata Ade dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id, Rabu (25/7).

Sebagai salah satu industri yg diprioritaskan oleh pemerintah, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) telah membuktikan kontribusi besar yaitu 6,39% terhadap PDB pada 2017.  Kendati demikian, kinerja ini masih banyak menyimpan permasalahan yang dihadapi oleh para produsen tekstil. Salah satunya adalah harga bahan baku yang tersedia di dalam negeri. 

Harga bahan baku dalam negeri justru kalah bersaing dengan bahan yang sama dari sumber importasi. Bahan baku tersebut adalah serat polyester sebagai bahan baku benang yang saat ini harganya 13% lebih mahal daripada di luar negeri.

 “Kondisi ini mengakibatkan merosotnya daya saing ekspor produk tekstil Indonesia hingga ke hilir,” kata Ade.

Perbedaan harga yang cukup signifikan ini, menegaskan industri tekstil Indonesia kalah bersaing dengan negara lain seperti Vietnam, Bangladesh, dan sesama negara penerima fasilitas Generalized System of Preferences (GSP). 

Agar kondisi tidak semakin memburuk, maka perlu kerjasama antar produsen, penentu kebijakan untuk mengevaluasi penerapan bea masuk komoditas bahan baku (kasus bea masuk serat polyester) dan pengetatan pengawasan dari kementerian terkait.

“Diharapkan bila kebijakan bea masuk polyester ini dapat ditinjau lagi, maka  harga bahan baku yg  berdaya saing bisa meningkatkan produktifitas ekspor ITPT Indonesia di pasar dunia,” pungkasnya.
 

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid