sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Emiten bank royal menebar dividen tahun ini

Lima bank besar membagi dividen di atas 20% dari laba bersih 2018.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 29 Mei 2019 21:05 WIB
Emiten bank royal menebar dividen tahun ini

Lima bank besar yang termasuk dalam kelompok indeks saham IDX High Dividend 20 sangat royal membagi dividen kepada pemegang saham tahun ini. Bank-bank tersebut menebar dividen minimal 20% dari perolehan laba bersih tahun buku 2018. 

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membagikan dividen tunai sebesar Rp11,2 triliun atau setara dengan 45% dari laba bersih 2018 mencapai Rp25 triliun. Sisa laba bersih sebesar 55% atau Rp13,75 triliun masuk sebagai saldo ditahan.

Direktur Keuangan BMRI Panji Irawan mengatakan rasio besaran dividen sama dengan tahun buku sebelumnya. Pasalnya, perseroan tetap harus menyiapkan laba ditahan untuk melakukan ekspansi dan menambah ekuitas.

Pada tahun buku 2018, Bank Mandiri meraup laba bersih Rp25 triliun, tumbuh 21,2% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pencapaian itu didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest margin/NII) sebesar 5,28% menjadi Rp57,3 triliun. Pendapatan atas jasa (fee based income) juga tumbuh 20,1% menjadi Rp28,4 triliun.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membagikan dividen sebesar Rp3,75 triliun atau sebesar 25% dari laba bersih sejumlah Rp15,02 triliun pada 2018.

Dividen pemegang saham BNI tahun ini berkurang dari tahun sebelumnya yang berkisar 35% senilai Rp4,76 triliun dari laba bersih sebesar Rp13,61 triliun. 

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menjelaskan, pengurangan pembagian dividen ini karena tingkat kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) milik BNI hanya sebesar 18%.

"CAR industri perbankan itu rata-rata 23%, sedangkan BNI hanya 18%. Sementara beberapa tahun terakhir kredit kami tumbuh selalu di atas industri, kalau terus begini ruang untuk ekspansi kami semakin terbatas," ujar Baiquni.

Sponsored

Dengan meningkatkan saldo laba ditahan sebesar 75% atau Rp11,26 triliun, BNI akan akan menjaga CAR di level 18,5% hingga akhir tahun. 

Kemudian, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menetapkan pembagian dividen sebesar Rp561 miliar untuk tahun buku 2018. Nilai dividen tersebut setara dengan 20% dari laba bersih 2018 sebesar Rp2,8 triliun. Rasio pembagian dividen tersebut sama seperti tahun 2017. 

Untuk laba bersih, BBTN mencatatkan penurunan sebesar Rp2,8 triliun pada 2018 dari Rp3,02 triliun tahun 2017.

Berbeda dengan dua bank plat merah sebelumnya yang mengurangi rasio dividen mereka, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tercatat menebar rasio dividen terbesar sejumlah 50%.  

Jumlah itu senilai dengan Rp16,17 triliun dari total perolehan laba bersih tahun buku 2018 senilai Rp32,35 triliun. Pada tahun buku sebelumnya, BRI menebar dividen dengan rasio 45% senilai Rp13,04 triliun.

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan peningkatan rasio dividen tersebut dilakukan lantaran kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BBRI masih terbilang longgar. Saat ini, CAR emiten perbankan plat merah tersebut berada pada level 21,3%. 

"Sehingga 50% dari laba ditahan masih cukup untuk bisnis ke depan," kata Suprajarto saat paparan publik, Rabu (15/5).

Sama halnya seperti BBRI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) milik konglomerat terkaya RI, Michael dan Budi Hartono membagikan dividen sejumlah Rp8,39 triliun. BCA menebar dividen dengan rasio 32,4% dari laba bersih tahun 2018 senilai Rp25,9 triliun. 

Rasio tersebut meningkat dari rasio dividen tahun lalu sebesar 26,90% atau Rp6,28 triliun dari laba bersih 2017 senilai Rp23,30 triliun.

Emiten

Laba Bersih

Dividen per saham

BBCA

Rp25,9 triliun

Rp255

BBRI

Rp32,35 triliun

Rp131.14

BMRI

Rp25 triliun

Rp241

BBNI

Rp15,02 triliun

Rp201,29

BBTN

Rp2,8 triliun

Rp53

Berita Lainnya
×
tekid