sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Food estate bakal mampu selamatkan kebutuhan pangan jangka panjang

Indonesia harus melakukan ekstensifikasi atau perluasan lahan pangan.

Erlinda Puspita Wardani Mosi Retnani
Erlinda Puspita Wardani | Mosi Retnani Kamis, 14 Jul 2022 19:07 WIB
Food estate bakal mampu selamatkan kebutuhan pangan jangka panjang

Potensi krisis pemenuhan kebutuhan pangan secara jangka panjang di Tanah air diindikasikan bisa saja terjadi, pasalnya saat ini konversi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian telah mencapai 50.000 hingga 100.000 hektare per tahunnya di Indonesia. Konversi lahan tersebut diubah menjadi infrastruktur jalan, pabrik, dan rumah tinggal yang berpotensi menimbulkan krisis ketersediaan pangan di dalam negeri.

Semakin berkurangnya lahan pertanian dalam negeri diperkuat dari pernyataan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) Ernan Rustiadi.

“Dibandingkan dengan negara lain, betapa kecilnya ketersediaan lahan pangan yang bisa ditanami per kapita di Indonesia,” ujar Ernan dalam paparannya yang bertajuk “Kemandirian pangan dan Tantangan Penyediaan Lahan Pangan”, Kamis (14/7).

Menurut Ernan, kebutuhan pangan diperlukan secara merata di seluruh wilayah. Sehingga Indonesia harus melakukan ekstensifikasi atau perluasan lahan pangan. Ia juga menghitung, saat ini luas lahan pangan dalam negeri mencapai 2,47 hektare atau setara 13% dari luas daratan yang sebesar 191 juta hektare. Ernan menyimpulkan, luas ini setelah dibagi dengan jumlah penduduk hanya ada 0,095 hektare luas lahan pangan per kapita.

Sebagai rencana antisipasi, pemerintah pun membuat program lumbung pangan nasional atau yang dikenal food estate. Program ini juga disebut menjadi program Strategis Pembangunan Pertanian Nasional 2021 yang menargetkan pemenuhan ketahanan pangan dalam negeri.

Food estate Indonesia adalah cara khas dan inovasi baru pencapaian kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan Indonesia,” imbuh Ernan.

Ernan membagi empat fokus yang masuk dalam lingkup food estate, yakni fokus komoditas yang mecakup komoditas pangan nasional dan komoditas andalan daerah, pengadaan lahan sesuai agroekologi dan terkonsolidasi, sistem agribisnis terpadu mencakup seluruh subsistem hulu, onfarm, hilir, dan penunjang, serta dukungan infrastruktur juga teknologi, dan fokus korporasi petani serta badan usaha.

Guru Besar IPB Edi Santosa, saat dihubungi Alinea.id mengatakan, program Food Estate oleh pemerintah sangat baik, karena akan mampu memenuhi kebutuhan pangan kita di masa depan.

Sponsored

Menurut Edi, agar program Food Estate bisa berjalan sesuai rencana maka diperlukan konsistensi, teknologi, infrastruktur, dan sumber daya manusia yang memadai.

“Anak-anak muda dari daerah tempat food estate diterapkan bisa menjadi pioneer. Kita bisa membuat sekolah khusus bisa hanya enam bulan saja, untuk ajari soal food estate ke mereka,” tambah Edi.

Edi berharap agar program lumbung pangan nasional ini akan bisa terus berjalan sesuai program yang sudah dicanangkan meskipun nantinya terjadi pergantian pemerintah.

Berita Lainnya
×
tekid