sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Galeri investasi di pasar tradisional ala BEI

Pendirian Galeri Investasi di pasar tradisional karena keberadaan pasar tradisional sangat dibutuhkan masyarakat.

Hermansah
Hermansah Senin, 12 Feb 2018 13:12 WIB
Galeri investasi di pasar tradisional ala BEI

Bursa Efek Indonesia (BEI) mendirikan Galeri Investasi pertamanya di pasar Cikurubuk , Tasikmalaya. Peresmian Galeri Investasi Pasar Cikurubuk Tasikmalaya ini sejalan dengan komitmen BEI untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi terkait dengan Pasar Modal Indonesia. 

Pendirian Galeri Investasi di pasar tradisional karena keberadaan pasar tradisional sangat dibutuhkan masyarakat. Seiring dengan peranan pasar tradisional dalam menggerakkan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat. Pasar tradisional juga dikenal sebagai tempat dan pusat pemasaran produk lokal, sehingga pasar tradisional dapat menyerap banyak potensi keramaian masyarakat banyak.

Selain itu, di pasar tradisional masyarakat dapat berbaur dengan bebas. Tidak membedakan tingkat ekonomi, status sosial maupun agama. Di pasar tradisional juga terjadi perputaran uang dan barang yang cukup besar. “Pasar tradisional juga dapat membantu menampung penyerapan tenaga kerja lokal khususnya yang tidak mempunyai keahlian khusus,” tutur Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT BEI Oskar Herliansyah. 

Pasar Cikurubuk Tasikmalaya merupakan pasar tradisional terbesar di daerah Priangan Timur dan bahkan dapat dikatakan sebagai pasar tradisional yang terbesar di Jawa Barat. Pasar ini memiliki luas 43.120 meter persegi dengan jumlah los sebanyak 10 blok. 

Pasar Cikurubuk Tasikmalaya memiliki 2.772 kios yang menjual beraneka ragam barang dagangan mulai dari makanan kecil, sayur mayur dan buah-buahan segar sampai aksesoris, dan pakaian jadi, serta menampung 2.400 pedagang. Pengunjung pasar ini adalah warga Kota Tasikmalaya dan penduduk Kabupaten/Kota lain seperti penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Ciamis dan Kota Banjar. Di pasar ini terdapat pedagang grosir yang menjual barang-barang partai besar untuk dijual eceran di pasar-pasar lainnya. 

Dengan penambahan satu Galeri Investasi Pasar ini, maka BEI telah memiliki total 333 Galeri Investasi di seluruh Indonesia. Galeri Investasi BEI merupakan salah satu cara BEI memperluas inklusivitas Pasar Modal Indonesia. Galeri Investasi BEI berkonsep 3 in 1 alias kerja sama antara BEI, Perguruan Tinggi dan Anggota Bursa. 

Galeri Investasi BEI menyediakan semua publikasi dan bahan cetakan mengenai pasar modal yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia termasuk peraturan dan Undang-Undang Pasar Modal. Informasi dan data yang ada di Galeri Investasi BEI dapat digunakan baik untuk tujuan akademik dan penelitian, maupun sebagai referensi dalam pengambilan keputusan saat melakukan transaksi jual dan beli efek.

Sejak dimulainya era swastanisasi Bursa Efek pada 13 Juli 1992 silam, pasar modal Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) telah tumbuh 29.555% menjadi Rp7.235,83 triliun dari Rp24,4 triliun pada lebih dari 25 tahun lalu. 

Sponsored

Nilai kapitalisasi pasar BEI saat ini juga telah melampaui total aset perbankan per November 2017 yang sebesar Rp7.222 triliun. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang swastanisasi Bursa Efek juga mencatatkan persentase pertumbuhan yang paling tinggi dibandingkan bursa negara lain yakni 2.272%  menjadi 6.505,52 poin per akhir pekan ini dari level di 13 Juli 1992 silam sebesar 274,24 poin. 

Persentase pertumbuhan IHSG melampaui Bursa Thailand sebesar 104%, Malaysia 190%, Singapura 132%, Jepang 37%, Amerika Serikat (Indeks Dow Jones) 692%, serta Inggris 165%. Dari sisi outstanding obligasi di BEI juga mengalami pertumbuhan selama lebih dari 25 tahun terakhir sebesar 315% menjadi Rp2.487 triliun dari Rp598,7 triliun di 1992 silam.


 

Berita Lainnya
×
tekid