sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rugi Goodyear terimbas harga bahan baku

Sepanjang 2017 terjadi ketidakstabilan harga bahan baku yang menciptakan hambatan signifikan pada hasil produksi.

Laila
Laila Rabu, 23 Mei 2018 15:09 WIB
Rugi Goodyear terimbas harga bahan baku

Produsen ban, PT Goodyear Indonesia Tbk mencatat pendapatan sebesar US$161,26 juta sepanjang 2017. Bagi Goodyear tahun lalu dinilai penuh tantangan karena volatilitas harga bahan baku. 

Selain itu, tekanan persaingan yang sangat ketat dan ketidakstabilan harga di pasar ban juga membuat bisnis Goodyear tertekan. Presiden Direktur Goodyear Loi Siew Kee mengatakan, tahun lalu terjadi ketidakstabilan harga bahan baku yang menciptakan hambatan signifikan pada hasil produksi. Sehingga perusahaan dengan kode GDYR ini mencatat kerugian bersih sebesar US$ 894.214.

Meski begitu, neraca keuangan GDYR masih terbilang kuat. Sebab, utang perusahaan telah diminimalkan dan laba ditahan tetap positif. 

Sebagai informasi, penjualan bersih Goodyear sepanjang tahun 2017 sebesar US$ 161,26 juta atau mengalami kenaikan sebesar 3,93% dibandingkan 2016 sebesar US$ 155,17 juta. Kenaikan penjualan terdorong kenaikan harga jual akibat kenaikan harga pasar bahan baku sepanjang tahun 2017.

Hanya saja, beban pokok penjualan dan laba kotor beban pokok penjualan selama 2017 naik hingga 6,41% menjadi US$ 146,07 juta dibandingkan periode tahun 2016. Kenaikan tersebut disebabkan harga pasar bahan baku dan upah tenaga kerja. Walhasil, laba kotor  2017 menjadi sebesar US$ 15,18 juta turun 15,14% dibandingkan tahun 2016 sebesar US$17,89 juta.

Untuk mengurangi kerugian, GDYR melakukan penghematan efisiensi di seluruh bisnis. Misalnya, lewat pelatihan proses plant optimization, menekan limbah, menerapkan kinerja operasional terbaik dan mengumpulkan sumber daya untuk berinvestasi di masa depan. 

“Kami juga akan fokus pada perbaikan proses menyeluruh yang menjangkau seluruh bisnis,” kata Loi Siew Kee dalam paparan publik, Rabu (23/5).

Terdorong domestik

Sponsored

Untuk mendukung pertumbuhan basis pelanggan, perusahaan telah mengembangkan saluran distribusi melalui ekspansi geografis di seluruh Indonesia. Selain itu, Goodyear fokus mengembangkan segmen armada dan original equipment (OE). Sekaligus memperkuat pengembangan ban komersial, tidak hanya untuk produk ban biasa tetapi juga produk ban radial untuk truk dan bus sedang dan berat. 

Pada ban konsumer, GDYR fokus meningkatkan produksi ban dan menyasar segmen kendaraan ramah lingkungan (LCGC) dan multi-purpose vehicle (MPV) yang mengalami pertumbuhan stabil.

“Ini cukup baik untuk mempertahankan posisi kami di pasar,” tukas Loi.

Goodyear Indonesia melihat sedang terjadi perkembangan positif bagi industri ban. Di segmen domestik untuk konsumen dan komersial truk, perusahaan optimistis tumbuh. Makanya, perusahaan akan meningkatkan kehadiran di segmen konsumer domestik dengan memperluas jaringan Goodyear Branded Outlet. Sekaligus, melayani pasar dengan ban kualitas tinggi yang terus dikembangkan dari portofolio yang inovatif.

Permintaan terhadap ban buatan Indonesia terutama ban Goodyear akan terus menguat secara signifikan di sektor ban ekspor. Penjualan kendaraan dan truk baru terus meningkat yang juga meningkatkan pasar replacement.

PDB Indonesia yang terus meningkat dan investasi pada infrastruktur jalan yang sangat besar. Goodyear yakin hal tersebut akan mendukung penjualan di sektor ban.  

Stabilitas ekonomi akan mendorong transportasi barang dan aktivitas komersial lainnya. Sehingga meningkatkan permintaan untuk ban konsumen dan truk besar.Goodyear akan konsisten mendukung pelanggan domestik dan ekspor kami dengan produk dan layanan berstandar kualitas tertinggi. 
 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid