sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gubernur Anies diminta fokus pulihkan perekonomian ibu kota

Pandemi virus corona memberikan sejumlah dampak yang serius bagi para pelaku usaha.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Senin, 22 Jun 2020 07:46 WIB
Gubernur Anies diminta fokus pulihkan perekonomian ibu kota

Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, untuk fokus kembali memulihkan kondisi perekonomian ibu kota, akibat dampak dari virus Covid-19. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang dalam rangka perayaan ulang tahun DKI Jakarta yang ke-493 tahun. 

Ketua Umum HIPPI Jakarta Sarman Simanjorang, mengatakan, pandemi coronavirus memberikan sejumlah dampak yang serius bagi para pelaku usaha. Selama tiga bulan terakhir, terutama sejak diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta, banyak pengusaha yang mengalami kerugian. 

"Kami para pengusaha sudah sangat lelah dan hampir frustasi. Sudah tiga bulan lebih aktivitas perekonomian ditutup yang menyebabkan cash flow pengusaha terpuruk," kata Sarman di Jakarta, Senin (22/6). 

"Kami ingin PSBB transisi ini sukses sehingga curva penyebaran menurun. Sehingga kami tidak lagi dihantui dengan penyebaran gelombang kedua yang justru akan menghentikan aktivitas bisnis," ujarnya.  

Peringatan hari ulang tahun DKI Jakarta ke-493 tahun, harus dapat dijadikan sebagai momentum untuk bangkit dari keterpurukan akibat Covid-19. Oleh karena itu, Gubernur DKI Jakarta harus segera memulihkan kembali perekonomian ibu kota. 

"Disamping fokus menangani Covid-19, juga harus fokus memulihkan perekonomian Jakarta agar para pekerja yang dirumahkan dapat bekerja kembali dan yang sudah di PHK, mendapat pekerjaan baru. Mengingat selama pandemi ini, hampir 500 ribu pekerja di Jakarta terkena PHK dan dirumahkan," kata dia. 

Karenanya, Gubernur Anies Baswedan harus dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif dan bergairah, dengan regulai dan kebijakan yang mampu mendorong produktivitas para pengusaha di ibu kota. Salah satunya dengan adanya relaksasi pajak bagi pengusaha, seperti PBB, konpensasi pajak hotel, restoran dan pajak hiburan, termasuk pengapusan denda pajak. 

"Perekonomian Jakarta baru mulai berputar dengan pembatasan protokol kesehatan. Artinya cash flow pengusaha masih belum normal. Maka masih perlu diberikan dispensasi oleh Pemprov DKI agar pengusaha dapat mengatasi bebannya," ujarnya. 

Sponsored

Dengan kebijakan relaksasi dan stimulus itu, akan memulihkan kondisi perekonomian di Jakarta secara perlahan. Sehingga pertumbuhan ekonomi di Jakarta pada triwulan II diharapkan tidak turun drastis dari triwulan I 2020 yang sebesar 5,06%. 

Selain itu, Pemprov DKI juga perlu memiliki program khusus yang dapat membantu sektor UMKM yang selama ini memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian di Jakarta. 

"Dari 1,24 juta usaha di Jakarta, 90% di antaranya adalah sektor UMKM. Mereka butuh bantuan modal kerja. Modal yang dimiliki sudah habis terpakai untuk membiayai kebutuhan rumah tangga selama tiga bulan usahanya tutup karena PSBB dan corona," tutur dia.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid