sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gubernur BI: Penguatan rupiah ditopang empat faktor

Bank Indonesia menyatakan pergerakan nilai tukar rupiah terus menunjukkan penguatan dalam beberapa hari terakhir.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Senin, 28 Jan 2019 12:45 WIB
Gubernur BI: Penguatan rupiah ditopang empat faktor

Bank Indonesia menyatakan pergerakan nilai tukar rupiah terus menunjukkan penguatan dalam beberapa hari terakhir. Penguatan ini dipicu empat faktor utama. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan faktor pertama yang memicu keyakinan pasar yakni kepercayaan investor global terhadap pasar keuangan domestik, terutama instrumen obligasi pemerintah, dan korporasi.

Perry menyebutkan instrumen saham juga terus menarik dan mampu mengikat modal asing yang masuk.  Merinci data BI pada 2-24 Januari 2019 lalu, dana asing yang masuk mencapai Rp19,2 triliun ke instrumen obligasi pemerintah, saham dan juga obligasi korporasi.

"Satu bahwa keyakinan investor asing terus kuat dan itu terbukti dari terus masuknya aliran modal asing tidak hanya Penanaman Modal Asing, tapi juga investasi protfolio baik di obligasi, saham maupun jenis-jenis aset lain," ujar dia di Jakarta, Senin (28/1).

Menurut Perry, pemicu kedua adalah kebijakan antara pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan dan BI dalam memperbaiki fundamental perekonomian. Dia menyebut langkah pemerintah untuk mempermudah ekspor barang dan memperbaiki logistik untuk kemudahan produksi telah meningkatkan kepecayaan pelaku pasar.

"Bagaimana prosedur yang tidak perlu dalam mendorong ekspor bisa dihilangkan dan juga penataan logistik, sebagaimana diketahui sejumlah prosedur terkait lembaga surveyor, maupun pengaturan logistik di pelabuhan untuk ekspor akan sangat disederhanakan," ujar dia.

Ketiga, Perry mengklaim transaksi kebutuhan pelaku di pasar valas sudah berkembang. Dengan kata lain, upaya pendalaman pasar mulai membuahkan hasil. 

Perry juga mengatakan Instrumen Domestic Non-Deliverable Forward (DNF) semakin diminati untuk memenuhi kebutuhan valas pelaku pasar. Sehingga pelaku pasar tidak hanya bertumpu pada pasar spot ketika membutuhkan pasokan valas.

Sponsored

"Kami pastikan bahwa likuiditas valas ada, baik di spot, maupun Domestik NDF dan pelakunya sekarang tidak hanya pelaku dalam negeri tapi juga investor asing," ujar dia.

Pemicu terakhir adalah keyakinan defisit transaksi berjalan yang akan membaik di awal tahun ini. Perry pernah melontarkan proyeksinya bahwa defisit neraca transaksi berjalan di kuartal I-2019 bisa di bawah 3% defisit transaksi berjalan di kisaran 3%  dari PDB.

"Ketahanan ekstra kita yang semakin membaik, termasuk dari defisit transaksi berjalan yang kita perkirakan lebih rendah, maupun juga aliran modal asing surplus neraca modal yang semakin tinggi," ujar dia.

Nilai tukar rupiah hingga Senin ini, kembali menunjukkan penguatan. Nilai rupiah di pasar spot pada pembukaan Senin pagi, bergerak menguat 60 poin menjadi Rp14.033 dibanding posisi sebelumnya Rp14.093 per dolar AS. (Ant)
 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid