sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hampir tutup tahun, berapa perusahaan lagi yang bakal IPO?

Sampai saat ini masih terdapat 3 perusahaan yang sedang proses book building melalui sistem e-IPO.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Selasa, 21 Des 2021 14:03 WIB
 Hampir tutup  tahun, berapa perusahaan lagi yang bakal IPO?

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat hingga tanggal 20 Desember 2021, sudah ada 54 Perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di BEI atau initial public offering (IPO).

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Penilaian Perusahaan Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna. Menurutnya dari total dana yang dihimpun dari IPO ini sebesar Rp62,61 triliun.

Lalu masih berapa perusahaan lagi yang bakal IPO sampai tutup tahun 2021? Menurutnya sampai saat ini masih terdapat 3 perusahaan yang sedang proses book building melalui sistem e-IPO.

"Yaitu PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) dan PT Semacom Integrated Tbk (SEMA)," paparnya kepada media, Selasa, (21/12).

Dia menjelaskan berdasarkan draft prospektus masing-masing perusahaan tersebut diperkirakan baru akan melantai di bursa antara bulan ini atau awal tahun depan di bulan Januari.

"Perkiraan tanggal pencatatan di BEI, ada yang akan tercatat pada Desember 2021 maupun pada Januari 2022," jelasnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, pada pipeline saham Bursa, hingga saat ini masih ada 25 perusahaan yang berencana untuk mencatatkan sahamnya di BEI.

Sebagai informasi, berikut adalah klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017:

Sponsored

- 3 Perusahaan aset skala kecil. (aset dibawah Rp 50 miliar)
- 11 Perusahaan aset skala menengah. (aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar)
- 11 Perusahaan aset skala besar. (aset diatas Rp 250 miliar)

dan rincian sektornya adalah sebagai berikut:
- 1 Perusahaan dari sektor Basic Materials
- 4 Perusahaan dari sektor Industrials
- 4 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals
- 6 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals
- 2 Perusahaan dari sektor Technology
- 2 Perusahaan dari sektor Energy
- 1 Perusahaan dari sektor Financials
- 3 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate
- 2 Perusahaan dari sektor Infrastructures

Menurutnya pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 4,7-5,5% atau meningkat dibandingkan tahun 2021 sebesar 3,2-4,0%.

Perbaikan ekonomi domestik dan global yang terus berlanjut dia sebut menjadi indikator-indikator di pasar modal Indonesia yang relatif baik. Mampu menimbulkan antusiasme bagi para pelaku pasar modal.

"Dengan kondisi yang demikian, kami optimistis aktivitas pencatatan di tahun 2022 akan lebih baik dari tahun ini," kata Nyoman.

Berita Lainnya
×
tekid