sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Harga BBM akan dinaikkan pada tahun depan

Pemerintah telah mempersiapkan cara untuk mengatur laju inflasi.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Jumat, 30 Nov 2018 17:13 WIB
Harga BBM akan dinaikkan pada tahun depan

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, memberi sinyal kenaikan BBM pada pertengahan tahun depan. 

"Kalau soal harga BBM, ya nantilah. Paling juga setelah pertengahan tahun, naik," ujar dia, di kantornya, Jumat (30/11). 

Meskipun harga BBM akan dinaikkan, Pemerintah telah mempersiapkan cara untuk mengatur laju inflasi. Salah satunya mengendalikan volatile food, dengan memastikan ketersediaan pangan. 

"Kalau produksinya bagus, mestinya untuk volatile food tidak ada apa-apa, harga akan tenang-tenang saja. Tetapi, kalau tidak bagus, berarti harus cepat mengambil keputusan, itu aja. Nah, terkadang dalam mengambil keputusan itu, ada tarik-menarik," kata Darmin. 

Menanggapi hal itu, Ekonom Indef Bhima Yudhistira, menilai, pemerintah sudah mulai melihat masalah kebijakan populis tahan harga BBM dan tarif listrik menjadi bom waktu. Dilihat dari kerugian PLN dan potential loss Pemerintah yang semakin melebar. Populisme kebijakan pemerintah, mengorbankan BUMN di jangka pendek dan APBN di jangka panjang. 

"Misalnya premium bukan lagi di subsidi APBN, sehingga terlihat defisit APBN tahun depan ditekan turun. Premium dirubah menjadi BBM penugasan khusus yang sepenuhnya ditanggung Pertamina. Ini kan tidak bener," kata Bhima kepada Alinea.id melalui pesan singkatnya, Jumat (30/11). 

Jangan heran jika keuangan BUMN mengalami persoalan dan diminta tutup dengan menambah utang baru. Apalagi utang Indonesia dalam bentuk valas, dimana resiko missmatch kursnya tinggi. 

"Jangan heran karena pemerintah maunya selamat sendiri. Pertamina dan BUMN yang diberi penugasan kalang kabut. Produksi minyak Pertamina turun terus. Itu karena uang yang seharusnya dibuat mencari sumur baru malah habis untuk program populisme Pemerintah," imbuh Bhima. 

Sponsored

Padaha cara 'cuci piring' subsidi ini tidak sehat. Juga mengakibatkan contingent liabilities (kewajiban kontinjensi).

"Sekarang APBN masih oke. Tetapi kalau BUMN-nya bermasalah, ujungnya APBN juga yang repot. Kita lihat pasca 2019 gimana wajah APBN," tukas Bhima. 


 

Berita Lainnya
×
tekid