sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Harga emas semakin berkilau di tengah ketidakpastian kondisi global

Harga emas internasional yang menguat belakangan ini, didorong oleh memanasnya konflik di Timur Tengah.

Aldo Ariyanto
Aldo Ariyanto Senin, 22 Apr 2024 14:50 WIB
Harga emas semakin berkilau di tengah ketidakpastian kondisi global

Dampak serangan balasan Israel ke pangkalan militer Iran pada beberapa waktu lalu, telah memicu lonjakan harga emas di pasar global. Para analis memperkirakan, ketegangan geopolitik yang semakin meningkat, dapat terus
mendorong harga komoditas berharga ini ke level yang lebih tinggi dalam waktu dekat

Mungkin itulah sebabnya, harga emas keluaran Logam Mulia Antam, pada Sabtu (20/4) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat senilai Rp1.347.000 per gram. Posisi ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah di Indonesia. Kendati pada Senin (21/4) harga emas Antam turun ke level Rp1.343.000, namun besar kemungkinan harga emas bakal kembali naik di beberapa hari mendatang. Mengingat, kondisi politik global masih belum menentu.

Financial Planner dan Finasia Consulting Eko Endarto menyampaikan, kenaikan harga emas dipengaruhi oleh keadaan yang tidak menentu, ancaman, atau situasi krisis. Emas dianggap sebagai aset aman yang nilainya stabil dalam kondisi seperti ini. Makanya, investor cenderung beralih dari aset berisiko seperti saham ke emas untuk melindungi kekayaan mereka.

Kenaikan harga emas diperkirakan berlanjut hingga situasi membaik. Meskipun emas cenderung naik dalam jangka panjang, tetapi jika kenaikan harga emas bisa melebihi 12%, kemungkinan harga emas bakal kembali turun kembali ke angka tersebut dalam jangka waktu tertentu.

“Rata-rata kenaikan harga emas berkisar antara 10% hingga 12%,” kata Eko.

Eko juga menyampaikan kalau tren harga emas tahun ini, berpotensi terus naik karena adanya ketidakpastian global, perang, kondisi iklim yang buruk, dan rencana penurunan suku bunga Amerika Serikat. Ini karena investor cenderung beralih dari dolar ke emas sebagai alternatif investasi yang lebih stabil.

Untuk itu, buat kamu investor jangka panjang, disarankan untuk meninjau portofolio investasi. Jika keuntungan sudah melebihi 12%, akan lebih baik jika sebagian portofolio kamu dijual untuk mengambil keuntungan. Namun, bagi kamu yang masih berinvestasi jangka panjang, disarankan untuk tetap memegang aset dan fokus pada tujuan jangka panjang. Dengan demikian, jika harga emas turun, dapat membeli kembali.

Pandangan berbeda disampaikan pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra. Ariston menyebut, harga emas internasional yang menguat belakangan ini, didorong oleh memanasnya konflik di Timur Tengah. Terutama, setelah Iran membalas serangan Israel secara langsung. Ketegangan ini, menciptakan kekhawatiran akan potensi perang besar yang dapat mengganggu perekonomian global. Sehingga, mendorong pelaku pasar untuk mencari perlindungan dalam aset aman seperti emas dan dolar AS.

Sponsored

“Penguatan harga emas internasional juga dipengaruhi oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga AS tahun ini. Investor berharap penurunan imbal hasil dolar AS akan membuat investasi emas semakin menarik bagi para investor,” kata Ariston.

Dengan kondisi konflik yang masih berlanjut, maka harga emas masih berpotensi untuk terus menguat. Jika harga emas internasional naik menuju $2500 per troy ons, dan kurs rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran Rp16.000, kemungkinan harga emas dapat mencapai 1,4-1,45 juta rupiah per gram dalam tahun ini. Namun, hal ini tergantung pada kelanjutan konflik yang menjadi pemicu utama kenaikan harga emas. Jika konflik mereda, harga emas bisa mengalami koreksi.

Bagi masyarakat yang ingin berinvestasi dalam emas, dia menyarankan agar menunggu koreksi harga emas dan mencari kesempatan membeli pada level harga yang lebih rendah, mungkin di kisaran 1,1 juta rupiah per gram, mengingat adanya euforia pasar terkait dengan situasi konflik saat ini.

Berita Lainnya
×
tekid