sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Melonjaknya harga komoditas, situasi extraordinary lanjutan dari pandemi

Sesmenko Bidang Perekonomian, Susiwijono menyebut kondisi ini sebagai extraordinary lanjutan dari pandemi.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Jumat, 08 Apr 2022 14:37 WIB
Melonjaknya harga komoditas, situasi extraordinary lanjutan dari pandemi

Belum rampung pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian rakyat terpuruk. Kini masyarakat harus menanggung lonjakan harga berbagai komoditas.

Sekretaris Kementerian Koordinator (Sesmenko) Bidang Perekonomian, Susiwijono, menyebut kondisi ini sebagai situasi extraordinary lanjutan dari pandemi Covid-19.

Dia menjelaskan di tahun 2021 kondisi perekonomian dunia sebenarnya sudah mulai pulih. Namun akhir-akhir ini terjadi dinamika di tingkat global yang berpotensi berdampak pada stagnansi pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang tinggi.

"Dan kita tahu geopolitik Rusia-Ukraina memperberat risiko global dan memperberat volatilitas harga-harga komoditas utama dunia," ungkap Susiwijono dalam "Media Briefing: BLT Minyak Goreng", Jumat (08/4).

Berbagai komoditas mengalami kenaikan harga seperti energi hingga pangan. Indonesia pun tidak luput dari dampak langsung kenaikan berbagai komoditas ini.

"Ini seperti situasi extraordinary lanjutan dari pandemi Covid yang di Indonesia sudah mulai mereda," jelasnya.

Berdasarkan tantangan global yang ada saat ini, akan membuat tantangan pemulihan ekonomi nasional semakin berat. Menurutnya penyesuaian harga komoditas domestik terhadap harga-harga dunia memang perlu terus dilakukan seiring dengan kenaikan harga tingkat global.

"Melalui penyesuaian harga dan pemberian subsidi, namun yang sangat penting juga menjaga bantalan sosial kita, khususnya pada kelompok menengah ke bawah mencakup 40% penduduk Indonesia terbawah," jelasnya.

Sponsored

Pemberian subsidi ini bertujuan untuk meringankan beban dan menjaga daya beli masyarakat. Yang tidak kalah penting menjaga situasi sosial yang kondusif seiring dengan kenaikan harga tersebut.

"Salah satu contoh yang dalam beberapa waktu terakhir terjadi adalah komoditas minyak goreng di mana terjadi beberapa kenaikan harga dan pasokan yang belum stabil, oleh karena itu pemerintah menyiapkan program menjaga daya beli masyarakat," paparnya. 

Berita Lainnya
×
tekid