sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hati-hati, pasar saham masih bisa jatuh lagi

Jatuhnya pasar saham disebut bergantung pada kebijakan pemerintah dalam mengatasi pandemi.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 28 Jul 2020 18:59 WIB
Hati-hati, pasar saham masih bisa jatuh lagi

Sejak pandemi Covid-19 diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan pemerintah Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok ke level 3.000, dari posisi 6.000 pada awal tahun. Meskipun telah kembali ke level 5.000, tetapi hingga saat ini ketidakpastian ekonomi masih membayangi pergerakan pasar saham.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi mengatakan tidak bisa memastikan kondisi pasar ke depan. Namun, berkaca beberapa krisis sebelumnya, Hasan melihat kejatuhan pasar saham untuk kedua kalinya masih terbuka terjadi.

"Untuk ke depan, saya tidak bisa menebak secara pasti pergerakan indeks, apakah akan terus melanjutkan recovery atau pun kembali ke bawah?" kata Hasan dalam webinar Universitas Atmajaya, Selasa (28/7).

Sebagai otoritas BEI, lanjut Hasan, dirinya mengingatkan investor untuk mengenali objek saham yang menjadi tujuan investasi. Selain itu, dia meminta investor mencermati seluruh parameter yang kemungkinan terjadi di kemudian hari, baik dari sisi makro ekonomi, mikro, dan kinerja perusahaan.

Dirinya tidak menampik jika sebagian emiten memang bisa bertahan terhadap dampak krisis Covid-19. Akan tetapi, juga ada sebagian saham atau perusahaan yang tidak bisa melewati ini semua.

"Jadi tolong tetap mengikuti perkembangan, terutama aspek mikro fundamental dari masing-masing saham agar keputusan investasi menjadi yang terbaik dan berkelanjutan pada saat terjadi potensi resesi di kemudian hari," ujar Hasan.

Sementara itu, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan potensi jatuhnya pasar saham bergantung pada kebijakan pemerintah dalam mengatasi pandemi. Jika pemerintah melakukan lockdown secara ketat, menurut Hans, pasar saham bisa kembali turun karena akan diikuti data ekonomi yang buruk.

Pengamat pasar modal Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan saat ini masih kurang realistis jika berharap IHSG kembali ke level 6.300 seperti di awal tahun. Dia memperkirakan butuh waktu 1,5 tahun hingga dua tahun untuk kembali ke level 6.300.

Sponsored

"Kalau pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 masih negatif, investor harus siap indeks kembali turun. Ditambah lagi, akhir tahun ini diperkirakan korporasi akan mengalami penurunan kinerja keuangan," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid