sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Himpun 57 emiten, BEI catat rekor sejak privatisasi 1992

Dana yang dihimpun di pasar modal pada tahun ini jumlahnya cukup besar yakni Rp16,01 triliun

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Jumat, 28 Des 2018 17:43 WIB
Himpun 57 emiten, BEI catat rekor sejak privatisasi 1992

Perdagangan pasar modal di tahun 2018 berakhir pada hari ini, Jumat (28/12). Sepanjang tahun tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan sejumlah pencapaiannya. Salah satunya yang paling menonjol ialah jumlah emiten baru yang melantai di bursa mencapai 57 emiten. Dengan demikian, perusahaan yang yang terdaftar di bursa saham sejak BEI berdiri sudah ada 619 emiten. 

“Perusahaan baru yang melantai tercatat 57 emiten ini merupakan pencatatan terbanyak terutama setelah privatisasi 1992," kata Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, dalam konferensi pers Penutupan Perdagangan BEI 2018, di Gedung BEI Jakarta, Jumat (28/12).

Selain itu, kata Inarno, dana yang dihimpun di pasar modal pada tahun ini jumlahnya cukup besar yakni Rp16,01 triliun. Adapun rata-rata frekuensi transaksi harian sepanjang 2018 mencapai 386.696 kali. Total frekuensi transaksi tersebut lalu menghasilkan dana sebesar Rp8,5 triliun atau naik 11,8% dibandingkan pada akhir 2017 sebesar Rp7,6 triliun.

Selanjutnya, Inarno menambahkan, dari jumlah investor juga menunjukkan tren positif. Tahun ini, jumlah investor saham baru sebanyak 222.096. Jika ditotal jumlahnya mencapai 851.903 investor.

“Kedua dari sisi investor sejak tahun ini sampai 27 Desember 2018 terjadi peningkatan investor 222 ribu investor saham menjadi 851 ribu atau naik 35%,” katanya.

"Hal itu itu merupakan yang terbesar atau tertinggi di antara bursa-bursa di kawasan regional Asia. Bahkan melampaui Thailand.”

Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertinggi pada 2018 berada pada level 6.689,29. Angka ini merupakan rekor tertinggi yang terjadi pada bulan Februari.

“Kami juga telah berhasil menjalankan rangkaian insiatif strategis meliputi percepatan penyelesaian transaksi bursa dari T+3 menjadi T+2 pada 26 November 2018. Alhamdulillah siklus penyelesaian transaksi T2 berjalan sukses. Kita bahkan mendahului Negara tetangga seperti Singapura,” ujarnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid