sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG berpotensi bergerak melemah terbatas

Isu pergerakan harga minyak dunia dan bank sentral sejumlah negara menaikkan bunga menjadi perhatian pelaku pasar.

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Senin, 27 Des 2021 08:07 WIB
IHSG berpotensi bergerak melemah terbatas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak melemah terbatas pada perdagangan Senin (27/12). Diperkirakan indeks saham berada di kisaran 6.494-6.592.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan diperdagangkan pada 6.494-6.592. Ada potensi menguat, namun tetap hati-hati, karena mungkin akan tipis kenaikannya. Ini terjadi seiring dengan isu pergerakan harga minyak dunia dan bank sentral sejumlah negara menaikkan bunga,” kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam risetnya, Senin (27/12).

Analis memperkirakan hingga semester I-2022, harga minyak dunia masih berpotensi tetap tinggi. Hal itu sejalan dengan naiknya permintaan karena perbaikan ekonomi global. Selain itu, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) masih belum merencanakan peningkatan produksi. Sehingga harga dalam jangka pendek diperkirakan masih bertahan di level US$80 per barel.

“Mengacu pada Nota Keuangan 2022, sebenarnya kita mendapatkan dampak positif dari meningkatnya harga minyak dunia y,akni potensi meningkatnya surplus anggaran. Seiring dengan naiknya pendapatan yang berasal dari sektor migas,” ungkapnya.

Namun pergerakan harga minyak ini, akan berdampak pada investor yang menanamkan sahamnya di sektor migas. Belum lagi, ada isu sejumlah bank sentral di seluruh dunia mulai menaikkan tingkat suku bunga. Hal ini mungkin akan menjadi fenomena yang unik, karena Bank Sentral China akan terus melonggarkan kebijakan moneter.

Kemudian, pergerakan dari harga minyak saat ini diselimuti oleh ketidakpastian terkait pemulihan ekonomi. Di mana penyebaran varian Omicron dan juga naiknya inflasi yang lebih cepat, turut memberikan tekanan pada laju harga minyak.

Beberapa indikator terkait melemahnya konsumsi di Asia dan struktur pasar minyak mentah yang melemah cukup signifikan menunjukkan adanya potensi kelebihan pasokan dalam jangka waktu dekat.

Berikut beberapa saham yang direkomendasikan Pilarmas Investindo, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP).

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid