sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG dan Rupiah tertekan suku bunga The Fed

Keputusan Federal Reserve mengerek suku bunga acuan mengakibatkan tekanan pada IHSG dan nilai tukar rupiah.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Jumat, 21 Des 2018 01:10 WIB
IHSG dan Rupiah tertekan suku bunga The Fed

Keputusan Federal Reserve mengerek suku bunga acuan mengakibatkan tekanan pada IHSG dan nilai tukar rupiah.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 0,45% sebesar 28,22 poin ke level 6.147,87. Sedangkan, rupiah di pasar spot ditutup terdepresiasi 0,23% sebesar 33,7 poin ke level Rp14.472 per dollar Amerika Serikat.

Managing Director Jagartha Advisors, FX Iwan mengatakan, tekanan pada IHSG merupakan imbas dari keputusan bank sentral AS atau the Fed menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps). 

"Pelemahan IHSG hari ini bukanlah imbas dari keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan pada level 6%, melainkan lebih ke sentimen kenaikan The Fed kemarin," ungkap Iwan saat dihubungi Alinea.id, Kamis (20/12).

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (20/12), IHSG turun tipis 28,21 poin atau 0,46% ke posisi 6.147,87. Sebanyak 269 saham merosot, 153 saham menguat dan 108 saham diam di tempat. Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.160,41 dan terendah 6.112,05.

Total frekuensi perdagangan saham hari ini sebanyak 386.686 kali dengan volume perdagangan 11,1 miliar. Transaksi saham senilai Rp9,8 triliun. 

Investor asing mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp450,65 miliar. Sehingga, capaian net sell sejak awal tahun semakin menebal menjadi Rp50,8 triliun.

Senada, Analis CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan pelemahan IHSG lebih diakibatkan oleh sentimen global. "Kemarin bursa saham AS kan berbalik melemah setelah The Fed menaikin suku bunganya," jelas Reza.

Sponsored

Sementara, terkait Rapat Dewan Gubernur BI yang mempertahankan suku bunganya, tampaknya sudah diantisipasi terlebih dahulu oleh pelaku pasar.

Akan tetapi, diprediksi seharusnya ada potensi penguatan terbatas melihat penutupan hari ini tidak terlalu dalam dan juga semakin menjelang penutupan tahun.

"Jadi ada potensi window dressing sampai akhir tahun. Kemarin kan juga sempat rally lumayan di atas 1% cuma karena sentimen global hari ini agak tertahan," jelas Iwan.

Melihat penutupan perdagangan saham hari ini, Iwan memprediksi IHSG berada pada level 6.100-6.200.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid