IHSG dibuka melemah usai serangan balasan Iran ke AS

Iran baru saja melakukan serangan ke dua markas udara milik militer Amerika Serikat di Irak pagi ini, Rabu (8/1). Serangan ini merupakan aksi balasan akibat AS membunuh Jenderal Iran Qassem Soleimani.

Analis Artha Sekuritas Nugroho Fitriyanto mengatakan setelah adanya konfirmasi bahwa roket tersebut dari Iran, investor mulai panik. Akibatnya, saham di berbagai negara termasuk Indonesia melemah. Di sisi lain, harga minyak dan emas kembali meningkat.

"Investor melakukan aksi panik jual kepada saham dan masuk ke dalam instrumen safe haven. Bursa Asia dibuka melemah mengikuti pergerakan saham di Wall Street yang kembali panik dari serangan balasan Iran," kata Nugroho di Jakarta, Rabu (8/1).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka melemah 0,49% atau terkoreksi ke level 6.248, dari penutupan hari sebelumnya di level 6.279.

Sementara, indeks Dow Jones ditutup 28,583.68 atau turun 0.42%, NASDAQ ditutup 9,068.58 atau turun 0.03%, S&P 500 ditutup 3,237.18 atau turun 0.28%.

Nugroho pun memprediksi IHSG akan melanjutkan pelemahannya hari ini. Sebab, perhatian investor masih akan tertuju dari kelanjutan  perang antara Amerika Serikat dan Iran.

Di sisi lain, dari data Bloomberg Commodities, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 2,18% menjadi US$64,07 per barrel hari ini pukul 10.00 WIB dibandingkan Selasa (7/1). Sementara itu, harga emas di pasar spot juga tercatat naik 0,98% ke harga US$1.589 per troy ounce pada periode yang sama.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan tensi yang meningkat antara Iran dan Amerika akan memberikan tekanan kepada IHSG sehingga mengalami koreksi sepanjang hari ini.

Nico pun memprediksi IHSG akan bergerak menguat terbatas dan ditradingkan pada level 6.260-6.322.