IHSG dibuka menguat ke 6.310 di awal pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di level 6.310 pada perdagangan hari ini. Pada penutupan perdagangan sebelumnya, Jumat (17/1) IHSG ditutup menguat di level 6,291.66. Penguatan ditopang oleh sektor agrikultur yang naik 0,75% dan keuangan 0,73%.

Direktur Anugrah Mega Investama Hans Kwee mengungkapkan, meskipun tensi perang Timur Tengah mereda, investor masih perlu mewaspadai kemungkinan kembali panasnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran.

"Pasar menanti langkah sanksi baru yang diumumkan AS kepada Iran terkait pengayaan uranium dan tudingan Teheran sengaja menyerang fasilitas AS di Irak," kata Hans dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (20/1).

Selain sentimen dari Timur Tengah, langkah Departemen Keuangan AS yang mengeluarkan China dari daftar manipulator mata uang juga menjadi sentimen positif pasar.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan kesepakatan dagang fase pertama antara AS dan China tidaklah buruk. Di sisi lain, beberapa detail masih belum disepakati sehingga akan dilanjutkan kesepakatan tahap kedua.

"Kami berharap bahwa kesepakatan tahap pertama ini menjadi salah satu poin yang sangat penting bagi para pelaku pasar. Namun, sampai keduanya mengimplementasikan kesepakatan tersebut, para investor diharapkan tetap berhati-hati," tutur Nico.

Analis Artha Sekuritas Nugroho Fitriyanto mengatakan kesepakatan dagang yang tidak sejalan dengan ekspektasi pasar, serta pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) China yang terus melambat, akan membebani IHSG pada hari ini.

Dengan demikian, Hans melihat IHSG berpeluang melemah dengan support di level 6.255-6.218 dan resistance di level 6.300-6.348.

Sama seperti Hans, Nico memprediksi IHSG memiliki peluang bergerak melemah pada level 6.252-6.320. Adapun Nugroho memprediksi IHSG cenderung bergerak melemah dengan support di level 6.253-6.272 dan resistance di level 6.306-6.321.