sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG diprediksi kembali melemah pada hari ini

"Kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas dan di-trading-kan pada level 6.730-6.832."

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Rabu, 09 Feb 2022 08:33 WIB
IHSG diprediksi kembali melemah pada hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini (Rabu, 9/2) diprediksi berpotensi kembali melemah. Pasalnya, ada sejumlah sentimen negatif, salah satunya merebaknya Covid-19 varian Omicron sehingga diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.

Adapun prediksi perlemahan ini merupakan kelanjutan dari tren negatif sehari sebelumnya. Pada Selasa (8/2), IHSG ditutup melemah 0,22% di level 6.789,52.

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilar Investindo, mengatakan, koreksi IHSG pada perdagangan Selasa tergolong wajar sekalipun berbalik arah dari sehari sebelumnya. Koreksinya pun masih rentan terbatas.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas dan di-trading-kan pada level 6.730-6.832. Ada potensi usaha untuk menguat hari ini, tetapi pelan, tidak langsung naik signifikan," ucapnya dalam risetnya, beberapa saat lalu.

Selain faktor PPKM level 3 pada 8-14 Februari, menurut Nico, perlemahan IHSG pada hari ini karena permasalahan infrastruktur kesehatan dan tenaga kesehatan (nakes) yang memadai. Dia berpendapat, pemerintah berupaya melindungi nakes dari Covid-19 agar pelayanan berjalan optimal. 

"Peningkatan jumlah pasien tanpa gejala dan mereka yang memiliki gejala ringan yang menerima perawatan di rumah sakit akan meningkatkan risiko petugas kesehatan tertular virus atau menjadi kelelahan. Strategi tersebut juga dilakukan agar pasien dalam kondisi sedang hingga kritis dapat dirawat secara optimal di ruang perawatan intensif," tuturnya.
 
Kasus Covid-19 di Indonesia pada Selasa  bertambah 37.492 sehingga menjadi 4.580.093 secara kumulatif. Sementara itu, pasien sembuh naik 10.708 orang menjadi 4.202.312 orang.

Kemudian, kasus fatalitas bertambah 83 jiwa. Dengan demikian, ada sebanyak 144.719 jiwa meninggal dunia sejak kali pertama pemerintah mengumumkan kasus Covid-19 pada 2 Maret 2020.

Sejauh ini, Nico melanjutkan, pasar masih mampu menoleransi kenaikkan kasus Covid-19 sehingga peluang penguatan IHSG masih terjaga. Namun, dirinya tidak menutup mata apabila IHSG bakal terkoreksi jika PPKM level 4 diterapkan.

Sponsored

"Ya, memang tentu hal tersebut bukanlah sesuatu yang kita inginkan. Namun, juga kita tidak bisa menutup mata dari sebuah hal yang berpotensi untuk terjadi. Sejauh ini, data perekonomian Indonesia masih dapat menopang IHSG untuk bermain di area penguatan sekalipun ada sentiment negative. Namun, untuk berapa lama? Biar pasar yang menentukan," bebernya.

Pilar Investindo pun merekomendasi beberapa emiten yang akan prospektif pada perdagangan hari ini, yakni PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Buka Lapak Tbk (BUKA), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), dan Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Berita Lainnya
×
tekid