IHSG diprediksi melanjutkan penguatan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatannya pada perdagangan saham hari ini, Kamis (13/12). Pergerakan IHSG diyakini didorong sentimen eksternal. 

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat mengatakan, prospek kesepakatan Amerika Serikat (AS)-China usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempertimbangkan intervensi dalam kasus penangkapan Chief Financial Officer (CFO) Huawei menuai sentimen positif.  

Hal ini juga menjadi angin positif untuk kesepakatan perdagangan antar kedua belah pihak. Sehingga Lanjar memprediksi HSG masih akan bergerak menguat terbatas, mengkonfirmasi penguatan dengan pergerakan dikisaran 6.067-6.155.

"Kami merekomendasikan beberapa saham seperti PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), serta PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM)," ujarnya dalam riset hariannya, Kamis (13/12).

Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai hal yang sama. Menurutnya, penguatan IHSG masih terus berlanjut. Hal ini akan didorong oleh fundamental ekonomi Indonesia yang dinilainya masih positif. 

"Sehingga dapat menunjang progress kenaikan IHSG hingga masa yang akan datang," ungkap William melalui risetnya.

Menurutnya, IHSG akan bergerak di zona hijau dalam jangka pendek dan menengah. William meramalkan indeks bergerak dalam rentang 5.955-6.226.

"Kami merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP)," katanya.

Sebelumnya, gerak IHSG berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing di pasar regular. IHSG menguat 38,99 poin atau 0,64% ke posisi 6.115,57. 

Sebanyak 236 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 164 saham melemah dan 128 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.118,22 dan terendah 6.084,33.

Adapun total frekuensi perdagangan saham 455.996 kali dengan volume perdagangan 13,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10 triliun. Investor asing jual saham Rp 624,34 miliar di pasar regular.