sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG diprediksi rebound terdorong kenaikan cadangan devisa

Selain rilis cadev yang positif, data kredit Desember 2018 diyakini semakin memperkokoh IHSG.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 09 Jan 2019 09:00 WIB
IHSG diprediksi rebound terdorong kenaikan cadangan devisa

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan rebound pada perdagangan saham Rabu (9/1). Analis Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan IHSG akan bertengger di zona hijau usai rilis cadangan devisa (cadev).

Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2018 terus meningkat menjadi US$120,7 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan akhir November 2018 yang tercatat US$117,2 miliar.

"IHSG, pascarilis data perekonomian cadev yang menunjukkan adanya pertumbuhan, terlihat akan semakin kokoh untuk dapat melanjutkan progres kenaikan jangka panjangnya. IHSG akan berada di rentang 6.123-6.421," ujar William dalam riset hariannya, Rabu (9/1).

Selain itu, lanjut William, pelaku pasar dinilai tengah menanti data pertumbuhan kredit Desember 2018 yang akan segera rilis. Dia memprediksi pertumbuhan kredit akhir tahun lalu semakin positif, dibandingkan dengan posisi November 2018. 

Adapun dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan kredit dua bulan lalu sebesar 12,05%, turun dari Oktober 2018 sebesar 13,5%.

"Pertumbuhan kredit yang disinyalir akan terlansir dalam kondisi baik, sehingga dapat menopang pola pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," katanya.

William merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), serta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dalam perdagangan hari ini.

Sementara  itu, analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan, menilai secara teknikal, indeks masih akan bertengger di zona merah pada pertengahan pekan. Namun, dia meramal pelemahannya tak signifikan.

Sponsored

"Pelemahan diperkirakan terbatas, didorong oleh kuatnya nilai tukar rupiah dan january effect. IHSG diprediksi melemah, support 6.211-6.236 resistance 6.301-6.341," tulis Dennies dalam risetnya.

Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan saham Selasa (8/1), IHSG merosot 24,37 poin atau 0,39% ke posisi 6.262,84. Total frekuensi perdagangan saham 497.657 kali, dengan volume perdagangan 11,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp8,1 triliun. Investor asing membeli saham Rp311,49 miliar di pasar regular.

Sebanyak 207 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara 206 saham lainnya mengalami penguatan, yang membuat pelemahan IHSG tak besar. Adapun 124 saham lainnya diam di tempat. 

Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.316,24 dan terendah 6.251,37.

Berita Lainnya
×
tekid