sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG diproyeksikan berada di level 7.000-7.200

Secara teoritis, dalam siklus ekonomi saat fase pemulihan, saham menjadi pilihan dalam berinvestasi.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Kamis, 16 Des 2021 14:54 WIB
IHSG diproyeksikan berada di level 7.000-7.200

Saham masih menjadi instrumen investasi yang menarik di tahun depan. Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan memproyeksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di 2022 akan naik pada kisaran 12%-15%.

"Range kenaikannya 12%-15%, atau kalau kita lihat di level IHSG-nya 7.000-7.200 di tahun depan," ungkapnya kepada Alinea.id, Kamis (16/12).

Secara teoritis, dalam siklus ekonomi saat fase pemulihan, saham menjadi pilihan dalam berinvestasi. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi akan meningkat di fase ini.

"Pemerintah juga punya mempunyai target tahun depan pertumbuhan gross domestic product (GDP) 5% dan dalam kondisi ini pertumbuhan perusahaan emiten akan punya level tinggi," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pada kondisi pemulihan ekonomi, saham jauh lebih bagus, karena emiten-emiten akan lebih agresif. Ke depan emiten-emiten tersebut, akan menikmati hasil dari agresivitas usaha mereka.

"Jadi saham adalah pilihan dalam kondisi ekonomi seperti saat ini," lanjutnya.

Di tengah pemulihan ekonomi ini, varian baru Covid-19 Omicron telah masuk RI. Lalu apakah saham masih tetap menjadi opsi dalam berinvestasi di tahun depan?

Menurutnya varian virus baru masih jadi potensi ancaman. Namun, ketakutan pasar akan varian baru virus ini tidak terlalu besar, oleh karena itu dampaknya tidak akan sebesar varian Delta.

Sponsored

Dia berpandangan pasar punya ekspektasi kuat pada vaksinasi, artinya proses vaksinasi akan semakin menutupi masalah itu dan akan ada herd immunity.

"Sehingga ini yang buat pasar, aktivitas ekonomi ke depan hampir sama. Tekanan pada IHSG tidak akan besar," ucap dia.

Berita Lainnya
×
tekid